Satu Islam Untuk Semua

Friday, 06 April 2018

Ketika Gus Mus Pilih Baca ‘Gus Jakfar’ Ketimbang Baca Puisi


islamindonesia.id – Ketika Gus Mus Pilih Baca ‘Gus Jakfar’ Ketimbang Baca Puisi

 

Jika dalam setiap acara temu budayawan biasa didapuk membacakan puisi, namun saat hadir di acara Jagong Gusjigang, Kamis (5/4/2018) malam kemarin di Komplek Menara Kudus, Jawa Tengah, Pengasuh PP Raudlatut Thalibien, Leteh, Rembang KH Ahmad Musthofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus, lebih memilih membacakan cerpen pertamanya yang sempat fenomenal dan meraih penghargaan sebagai cerpen terbaik, berjudul Gus Jakfar.

“Saya baca cerpen saja, sebuah cerpen pertama saya yang dimuat di Kompas satu halaman penuh,” ujar Gus Mus disambut tepuk tangan jemaah yang hadir.

Dikatakan Gus Mus, cerpen ini menceritakan kehidupan tokoh Gus Jakfar yang memiliki keahlian khusus untuk membaca masa depan orang. Namun suatu ketika Gus Jakfar menghilang, mekakukan “lelana brata” untuk menemukan kesejatian diri. Bertemulah ia dengan Kiai Tawakkal alias Mbah Jogo yang memberinya pelajaran hidup dan menjelaskan fenomena kehidupan yang aneh-aneh, termasuk imbauan agar tidak mudah menghukumi dan gampang menilai orang lain.

“Kau jangan mudah menilai seseorang hanya karena melihat tanda. Kau harus hati-hati dengan sesuatu yang diberikan oleh Allah kepadamu berupa anugerah kelebihan, itu lebih berat,” ujar Gus Mus saat membacakan cerpennya.

Dalam acara Jagong Gusjigang, Pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) mengajak masyarakat Kabupaten Kudus untuk bernostalgia.

Budayawan, Thomas Budi Santoso, berkesempatan membacakan puisi “Bermula dari Al-Quds” karangan Mukti Sutarman Espe. Hadir juga membacakan puisi, penyair kondang Sosiawan Leak yang memilih untuk berimprovisasi puisi tentang Gusjigang dan keteladanan Sunan Kudus.

“Di dalam arsitektur kota-kota, ada istilah kota kembar, di Kudus juga banyak situs yang kembar dengan Palestina,” katanya.

Menurut Sosiawan, jika di Palestina ada Jabal Moriah maka di Kudus ada Jazirah Muria. Sunan Kudus juga telah memberikan teladan baik dengan menepi dari hiruk-pikuk politik Kerajaan Demak kala itu dan membangun peradabannya sendiri di Kudus.

“Luar biasa, kubah ala Timur Tengah bisa disandingkan dengan gapura Jawa,” jelas Leak.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *