Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 21 July 2020

Ketika Gus Mus Menyimak Pengajian dari Kiai yang Lebih Muda


islamindonesia.id – Ketika Gus Mus Menyimak Pengajian dari Kiai yang Lebih Muda

KH Ahmad Mustofa Bisri, atau yang akrab disapa Gus Mus, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), suatu waktu “diprotes” oleh cucunya karena menyimak pengajian yang diselenggarakan oleh menantunya, Kiai Ulil Abshar Abdalla.

Cucunya mempertanyakan, mengapa Gus Mus yang juga kiai, serta usianya lebih tua, mau menyimak kiai yang lebih muda. Beginilah jawaban dari Gus Mus sebagaimana dikutip dari akun Instagramnya (18/7).

Ravi dan Mencari Pengetahuan

Melihat aku sedang menyimak pengajian Ihyã (Kitab Ihya Ulumiddin karya Imam al-Ghazali-red) online-nya anakku Kiai Ulil Abshar Abdalla dari YouTube, cucuku –yang sejak kecil sangat mengidolakan mbahkung (kakek-red)-nya—Ravi (Muhammad Ravi Hamädah) tanpa berusaha menyembunyikan keheranannya, berkata, “Lho, mbahkung ikut ngaji pakdé (paman-red) Ulil?”

“Ya, kenapa?”

“Lho, mbahkung kan juga kiai dan lebih tua…” Tampaknya Ravi agak kesulitan mengungkapkan perasaannya secara tepat.

Aku pun ‘mem-pause’ tayangan rekaman ngaji Ihyã yang kusimak, dan memandang lurus ke kedua mata Ravi yang cemerlang dan lucu, sebelum berkata kepadanya, “Dengarkan mbahkung, Ravi.” Ravi melirikku agak mendongak.

“Orang mengaji, mencari ilmu, itu wajib bagi setiap orang. Tidak peduli umur dan kedudukannya. Mengaji, mencari ilmu, itu kepada kiai yang memiliki ilmu. Tidak peduli umur dan kedudukannya.

“Alhamdulillah, di era digital ini, mbahkung bisa mengaji ke banyak kiai dan orang berpengetahuan, termasuk kepada mereka yang lebih muda, tanpa adanya rasa sungkan dari kedua belah pihak. Lebih bersyukur lagi, di media sosial saat ini banyak kiai-kiai muda yang layak kita serap ilmunya.

“Di samping pakdé Ulil; sekadar menyebut beberapa nama, ada Gus Bahauddin, Gus Nadirsyah, kiai Syarofuddin, pakde Yahya, dan masih banyak yang lain. Kalau hanya melihat umur, ya mbahkung tidak bisa mendapat pengetahuan baru dari mereka yang muda-muda ini. Di samping untuk silaturahmi, niat mbahkung ber-medsos-an ini kan memang untuk menambah pengetahuan.”

Seperti biasa Ravi mendengarkan ‘khotbah’-ku dengan menunduk dan sesekali mengangguk-angguk. Tapi aku yakin dia ‘merekam’ apa yang aku katakan.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Gus Mus/Instagram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *