Satu Islam Untuk Semua

Monday, 17 July 2017

Kepala BIN: Pengerasan Isu Sunni-Syiah di Tanah Air Hasil Operasi Intelijen Asing


islamindonesia.id – Kepala BIN: Pengerasan Isu Suni-Syiah di Tanah Air Hasil Operasi Intelijen Asing

 

Perubahan geopolitik di Timur Tengah, khususnya terkait kemunculan beberapa pemimpin muda, sekelas Putra Mahkota di Arab Saudi dan Unit Emirat Arab, melahirkan ancaman tersendiri. Mereka punya ambisi dan keinginan untuk muncul di kancah dunia, bersaing bahkan hingga muncul friksi di antara mereka sendiri.

Demikian disampaikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dalam rangkaian acara Halaqah Nasional Alim Ulama sekaligus deklarasi Majelis Dzikir Hubbul Wathon yang digagas Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin.  Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Presiden Joko Widodo, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, KH Maimun Zubair, KH Miftahul Akhyar, KH Anwar Manshur, Tuan Guru Turmudzi, dan ulama lainnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/7/2017) malam lalu.

[Baca: Majelis Dzikir Hubbul Wathon Resmi Dideklarasikan]

“Nah, yang membahayakan,” lanjut Budi, “pemimpin-pemimpin muda ambisius di Teluk itu ‘menggunakan intelijen-intelijen asing’, termasuk dari Amerika, Israel atau Inggris dalam menggapai ambisinya.”

“Dan itu masuk ke negara kita,” tegasnya, merujuk pada fenomena mengerasnya isu pertentangan Suni-Syiah di dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini senada pernyataan Dekan FISIP UIN Walisongo, Semarang, Muchyar Fanani dalam resensinya atas  buku Islam Tuhan Islam Manusia, karya Haidar Bagir bahwa fenomena agama di Indonesia kontemporer memang cukup rumit sehingga karenanya, banyak hal yang harus dipahami secara cermat.

Khususnya perihal relasi Suni-Syiah, yang dalam beberapa tahun belakangan ini mengeras, menurut Fanani sesungguhnya bukanlah berakar dari esensi, bukan pula berakar dari keindonesiaan kita.

Artinya, esensi relasi Suni-Syiah sejatinya adalah relasi penuh perdamaian. Sementara kekacauan relasi dua mazhab besar Islam ini di Tanah Air, sesungguhnya lebih dipicu oleh faktor eksternal, yakni makin massifnya gerakan takfiri di tengah umat, seiring laju propaganda Wahabisme internasional yang dimotori Arab Saudi di Timur Tengah.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *