Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 18 August 2021

Kemenlu: Kami Sudah Komunikasi dengan Taliban dan Mendapat Jaminan Keamanan WNI


islamindonesia.id – Kemenlu: Kami Sudah Komunikasi dengan Taliban dan Mendapat Jaminan Keamanan WNI

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia mengatakan sudah membuka komunikasi dengan Taliban, yang secara de facto kini menguasai Afghanistan, dan bahkan sudah mendapat jaminan bagi keamanan kompleks kedutaan dan staf diplomatik Indonesia.

Juru Bicara Kemenlu T. Faizasyah mengatakan, “Komunikasi dengan Taliban merupakan suatu keniscayaan.” Dia juga memastikan bahwa Indonesia memang telah membuka komunikasi Taliban, demikian sebagaimana dilansir dari VOA pada Senin malam (16/8).

Dia menambahkan, “Sudah ada jaminan dari Taliban untuk pengamanan kompleks gedung KBRI dan wisma.”

Sebelumnya dalam pernyataan tertulisnya, Kemenlu menyatakan, “Memantau secara dekat perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Afghanistan.”

Di dalamnya juga disebutkan bahwa Kemenlu berharap bahwa penyelesaian politik yang “Afghan-owned, Afghan-led” atau yang dipimpin dan dilakukan sendiri oleh Afghanistan dapat segera tercapai.

Selain itu Kemenlu juga menyatakan terus melakukan komunikasi dengan semua pihak di Afghanistan dan perwakilan PBB, serta perwakilan asing di negara itu.

Taliban Kuasai Ibu Kota Kabul

Seiring finalisasi penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO menjelang tenggat 31 Agustus, Taliban dengan cepat menguasai sejumlah ibu kota propinsi, dan pada hari Minggu lalu (15/8) mereka mulai memasuki Kabul.

Beberapa petikan video menunjukkan pejabat-pejabat tinggi Taliban masuk ke Istana Kepresidenan di Kabul, sementara gerilyawan lain mengambil posisi di sejumlah lokasi strategis di kota itu.

Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, Minggu sore mengukuhkan bahwa para gerilyawan diarahkan untuk menjaga pos keamanan dan instalasi lain di Kabul guna “mencegah kekacauan dan penjarahan setelah pasukan Afghanistan meninggalkan lokasi itu.”

Dia juga mendesak warga untuk tetap tenang, dan mengatakan langkah-langkah itu justru untuk menjamin keamanan masyarakat.

Presiden Ashraf Ghani yang sehari sebelumnya sempat merilis video untuk berusaha menenangkan warga, dikabarkan telah terbang ke luar negara itu.

Indonesia Tetap Operasikan Misi Diplomatik

Kemenlu RI dalam pernyataan tertulisnya mengatakan bahwa, “Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas.”

Seorang diplomat di KBRI Kabul, yang identitasnya dirahasiakan karena tidak berwenang memberi penjelasan kepada pers, mengatakan hingga saat ini masih ada empat diplomat dan sekitar empat belas staf, termasuk staf lokal yang bertahan di kompleks kedutaan.

Dia mengatakan pada hari Senin (16/8), situasi di Kabul mulai sepi karena warga lebih memilih tinggal di dalam rumah.

“Ada perasaan tidak aman karena khawatir dengan keberadaan kelompok-kelompok kriminal yang memanfaatkan situasi. Kita tidak bisa membedakan mana yang Taliban, mana yang bukan. Khawatir dirampok atau dijarah, jadi warga memilih tinggal di rumah,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Taliban menetapkan waktu tiga hari untuk tidak melakukan aktivitas.”

Keselamatan WNI Jadi Prioritas

Sementara terkait warga negara Indonesia (WNI) di Afghanistan, dalam pertemuan virtual 14 Agustus lalu diketahui ada lima belas WNI yang melaporkan masih berada dalam “kondisi baik dan aman.” Mereka umumnya bekerja di badan PBB dan menikah dengan warga setempat.

Menurut sumber VOA di Kabul, sebagian besar warga Indonesia yang bekerja di misi-misi internasional itu telah ikut dievakuasi oleh misi atau organisasi di mana mereka bekerja.

Namun mengingat keselamatan WNI, termasuk staf KBRI Kabul, merupakan prioritas utama pemerintah Indonesia maka “persiapan evakuasi terus dimatangkan.”

“Kami terus menjalin komunikasi dengan WNI kita untuk memastikan kondisi mereka,” ujar Faizasyah menutup pembicaraan.

PH/IslamIndonesia/Sumber: VOA/Foto utama: AP/Zabi Karimi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *