Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 04 March 2014

Kaya dan Miskin, Miskin dan Kaya, Apa Maknanya?


kikkerdirk/photos.com

Filsuf Yunani yang hidup di abad ke-2, Epictetus, pernah menyatakan bahwa “Kekayaan bukanlah berarti memiliki semuanya. Kekayaan adalah memiliki sedikit keinginan.”

Sementara itu, Rasulullah Muhammad Saw pernah bersabda, “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta-benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa.”

Nah, bagaimana dengan Anda? Apa definisi kekayaan menurut Anda? Kisah berikut juga merupakan gambaran, betapa kaya-miskin itu bisa punya banyak makna.

Alkisah, seorang ayah yang kaya raya mengajak anak lelakinya dalam sebuah perjalanan, dengan maksud untuk memperlihatkan kepada buah hatinya itu kehidupan orang miskin.

Mereka menginap di sebuah rumah pertanian milik sebuah keluarga yang dapat dianggap sangat miskin.

Dalam perjalanan pulang, sang ayah bertanya, “Bagaimana kesanmu, Nak?”

“Aku sangat senang, Ayah,” jawab si anak.

“Apakah kini kau tahu bagaimana kehidupan orang miskin?” tanya sang ayah lagi.

“Tentu saja,” sang anak kembali menjawab yakin.

“Kalau begitu, ceritakan pada ayah apa saja yang kau pelajari dari perjalanan ini,” pinta si ayah.

Putranya menyahut: “Kulihat kita hanya punya seekor anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang merentang hingga di tengah taman, mereka punya sungai tak bertepi. Kita mengimpor lampu taman, tapi mereka punya ribuan bintang di langit saat malam.

 “Teras kita sepanjang halaman depan, dan mereka punya seluruh cakrawala. Kita tinggal di tanah yang Cuma sejengkal, sedangkan mereka memiliki padang tak terbatas, bahkan hingga sejauh kita memandang.

“Kita membeli makanan, mereka menumbuhkan sendiri makanan mereka. Kita membangun pagar tembok di sekeliling rumah sebagai pengaman, mereka punya teman-teman yang melindungi.”

Sang ayah terdiam tak mampu berkata-kata.

Lalu anak itu melanjutkan, “Terima kasih Ayah sudah menunjukkan padaku betapa miskinnya keluarga kita.”

Nyata benar dari cerita tersebut, apa yang dirasa kurang bermakna bagi sebagian orang justru menjadi sesuatu yang berarti bagi orang lain. Semuanya tentu bergantung pada persepsi masing-masing. Kaya atau miskin, miskin atau kaya, rasa syukurlah yang membedakannya. [Board of Wisdom]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *