Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 20 December 2015

‘Kaum Radikal Mudah Mengkafirkan, Sulit Terima Perbedaan’


Pemerintah menolak ikut dalam proyek Aliansi Militer Arab Saudi lantaran punya cara tersendiri dalam menangkal radikalisme, kata menteri, mengidentifikasi kaum radikal sebagai mereka yang “mudah mengkafirkan dan sulit menerima perbedaan”. 

Berbicara di momen peringatan Hari Bela Negara di Jakarta kemarin, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut program bela negara ke generasi muda sejak dini jitu menangkal radikalisme. 

“Tantangan bangsa Indonesia ke depan adalah melindungi generasi muda dari aliran keagamaan sempalan yang memiliki sejarah kekerasan,” katanya seperti dilansir Antaranews.com

Menurut Ryamizard, perlawanan terhadap radikalisme jitu dengan penanaman nasionalisme dan patriotisme sejak bangku sekolah. “Cinta tanah air dan kebanggaan menjadi rakyat Indonesia tak bisa ditawar lagi,” katanya. 

Saat ini, katanya, pemerintah sedang menggodok kurikulum bela negara untuk level perguruan tinggi.
Muhammad/islamindonesia. Foto: merdeka.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *