Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 10 February 2018

Kata Gus Nadir Soal Al-Qur’an Tidak Menjanjikan ‘Bidadara’ bagi Wanita di Surga


islamindonesia.id – Kata Gus Nadir Soal Al-Qur’an Tidak Menjanjikan ‘Bidadara’ bagi Wanita di Surga

 

Dalam Al-Qur’an, pria dijanjikan bidadari di surga namun di dalamnya tidak dijanjikan ‘bidadara’ bagi wanita. Hal ini pun menjadi pertanyaan bagi Muslimin, setidaknya bagi wanita dan pernah didengar oleh Cendekiawan Muslim Nadirsyah Hosen.

“Rasanya tidak adil, kalau para pria dijanjikan mendapat bidadari di surga, sementara al-Qur’an diam saja soal bidadara untuk kami, kalangan wanita,” tulis Nadirsyah mengutip pertanyaan ibu-ibu di channel Telegram pribadinya ‘Islam Kontekstual’ pada 17 Januari.

Pria yang akrab disapa Gus Nadir ini menjelaskan, para lelaki di masa Arab jahiliyah punya istri banyak, bahkan ada yang jumlahnya tak terbilang. Islam datang dan mengatur maksimal empat dalam satu waktu.

Namun aturan Islam dianggap merugikan tradisi pria Jahiliyah. “Kalau begitu, rugi dong kalau kami memeluk Islam?” begitu kira-kira pernyataan pria pada saat itu.

Sebagai iming-iming, diceritakanlah dalam Al-Qur’an: Kalau patuh pada aturan Islam di dunia, kalian akan mendapatkan hasil dari kesuksesan kalian menahan diri di dunia. Di surga, kelak kalian akan dapat puluhan bidadari cantik.

“Jadi, dengan kata lain, pria itu makhluk “rendahan” yang takluk dengan syahwat dan karenanya perlu dimingi-imingi kenikmatan bidadari di surga kelak,” kata intelektual Nahdlatul Ulama ini.

Adapun wanita tidak dipandang sama oleh Al-Qur’an. Wanita, bagi ajaran Nabi Muhamamad ini, adalah mahkluk terhormat. Kualitas keimanan mereka tidak berdasarkan iming-iming syahwat. Tanpa ada bidadara pun perempuan rela memeluk Islam dan mematuhi ajaranNya.

“Wahai para perempuan, tidakkah Anda merasa Allah sedang memperlakukan Anda dengan terhormat?” kata Gus Nadir. “Tentu aneh kalau anda merasa Allah tidak adil dan karenanya Anda meminta ada bidadara di surga.”

Wanita sudah diperlakukan dengan terhormat. Keimanan mereka tidak bisa ditukar dengan iming-iming syahwat di akhirat.

“Lha kok mau-maunya anda turun kelas seperti kami para lelaki?” lanjut dosen di Monash Law School ini. “Berbahagialah para wanta, Anda makhluk terhormat.”

 

 

YS/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *