Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 06 February 2014

Kalsel akan Punya Masjid Seperti di Madinah


www.jurnalhajiumroh.com

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berencana untuk menjadikan Masjid Sabilal Muhtadhin seperti layaknya masjid di Madinah.

Selain masjid tersebut akan diperluas guna menampung jamaah yang jumlahnya terus bertambah, juga dengan cara menambah bangunan baru di pelataran masjid, seperti salah satunya dengan memasang atap payung elektrik.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Martinus dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya sering mendapatkan keluhan kalau daya tampung masjid tersebut tidak mencukupi lagi.

“Untuk itu kita akan memprogramkan memperluas masjid terbesar di Kalsel tersebut, sesuai dengan perkembangan jumlah jamaah,” katanya.

Saat ini, kata dia, masih dalam pembahasan dan perlu kajian lebih mendalam yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pengurus masjid.

“Kami sedang menyiapkan konsultan perencananya, mungkin, pelataran masjid yang kita tambah beberapa atap payung elektrik, konsep ini masih kami pelajari,” ujarnya.

Martinus menambahkan, penggunaan atap payung seperti di Masjid Nabawi Madinah memerlukan dana yang besar, selain itu penggunaan listriknya juga besar, yaitu satu payung memerlukan tenaga listrik sekitar 500 KVA untuk proses buka dan tutup payungnya.

Bukan hanya itu,  tapi juga diperlukan perawatan ekstra, sehingga perlu konsep dan pembahasan yang sangat cermat, sehingga pembangunan tersebut pada akhirnya tidak membebani semua pihak dalam berbagai hal.

“Mungkin saja ada metode baru yang perawatannya lebih ringan dan tidak memerlukan tenaga listrik yang besar,” katanya.

Selain berencana membangun atap payung elektrik, Pemprov Kalsel juga berencana memperluas areal pelataran Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

“Masjid Raya Sabilal Muhtadin merupakan masjid terbesar di Kalsel dan jamaahnya terus bertambah, karena banyaknya kegiatan keagamaan di sana, sehingga harus ada pembangunan.

Tentang anggarannya, karena konsepnya belum ditentukan secara matang, maka pihaknya juga belum bisa mengira-ngira anggaran yang diperlukan.

Menurutnya, pembangunan masjid tersebut, diperkirakan baru akan dimulai pada 2015, setelah seluruh pihak terkait setuju dengan konsep pembangunannya, dan DPRD juga setuju dengan anggaran pembangunannya.

Sebelumnya, pada tahun 2009 lalu, Masjid Raya Sabilal Muhtadin pernah direnovasi dan menelan dana sekitar Rp 37 miliar. Waktu itu, hanya renovasi, nyaris tidak ada tambahan bangunan baru, sehingga sejak dibangun hingga kini, nyaris tidak ada perubahan atau pembaruan.

 

Sumber: ROL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *