Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 23 August 2014

Jurnalisme Abal-abal


presstv.ir

Jurnalisme adalah disiplin yang selalu menuntut observasi, verifikasi, dan konfirmasi. Ia seharusnya berfungsi membawa berita dan pesan secara akurat dan objektif dari satu pihak kepada seluas mungkin publik pembaca. Tapi belakangan ini sejumlah kantor berita ternama justru kerap teledor dan sembrono dalam prinsip-prinsip dasar jurnalisme—jika tak ingin menyebut mereka terlibat manipulasi yang nyata. 

Contoh paling terakhir ialah pengutipan yang salah oleh kantor berita Reuters dan AFP dari Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif, terkait pernyataannya seputar pembicaraan nuklir Tehran dan 5+1 negara adidaya. Akibatnya, Menlu Iran itu seolah mempersyaratkan kerjasama Iran dalam melawan terorisme ISIL di Irak dengan penghentian sanksi atasnya oleh DK PBB.

Kesalahan (atau plintiran) itu terjadi akibat kekurangtelitian Reuters dan AFP membedakan antara Irak dan Arak. Irak adalah negara jiran Iran, sementara Arak adalah bagian dari negara Iran yang kini menampung salah satu reaktor nuklir yang menjadi salah satu poin negosiasi Iran dan 5+1 negara adidaya.

Kamis kemarin, Jubir Iran Marzieh Afkham mengklarifikasi kekeliruan terjemah yang massif tersebut. Kantor Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga menyadarinya dan menyebutnya sebagai “giant, lost-in-translation misunderstanding” (kesalahpahaman yang disebabkan oleh kesalahan terjemahan yang raksasa).

Sumber: Presstv.ir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *