Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 07 January 2014

Jewels of Islam, Ringankan Beban Perempuan Lansia Tanpa Bedakan Agama


(Rafiqa Abdul Rasheed (kiri) dan Fatimah Melvina Ali.

Jewels of Islam, sebuah organisasi beranggotakan lebih dari 120 perempuan berkomitmen untuk dapat menyumbangkan seluruh hidupnya guna mendampingi para perempuan lanjut usia lintas agama. Hal ini diyakini sebagai satu-satunya organisasi muslim perempuan yang fokus pada lansia di Pennsylvania yang mampu bertahan puluhan tahun lamanya.

“Kapan saja ada yang membutuhkan, atau jika seseorang sakit, kita akan keluar membantu mereka,” kata Abdul Rasheed Rafiqa, salah seorang yang membantu memulai inisiatif di ruang bawah tanah rumahnya dua puluh empat tahun yang lalu, seperti dikutip dari philadelphia.cbslocal.com pada Selasa (07/01/14).

“Kami memiliki komitmen untuk mengunjungi tempat tinggal di sekitar rumah kami dan orang dewasa yang lebih tua, juga lemah.”

Jewels of Islam melakukan kegiatannya pada Minggu kedua setiap bulan di Masjidullah, Ogontz Avenue dekat 77th Avenue.

Selama bertahun-tahun mereka telah membantu ratusan wanita. Rasheed, yang bekerja sebagai seorang pakar sosial mengatakan, Jewels membantu meringankan wanita yang terisolasi dan depresi, dan menjaga mereka untuk bisa aktif melakukan berbagai kegiatan positif.

“Ini memberikan mereka sesuatu untuk dapat melihat ke depan,” katanya. “Hal ini memungkinkan mereka untuk berbuat sesuatu pada teman-teman dan melakukan hal-hal baru dengan kehidupan mereka.”

Banyak dari para suster yang menerima bantuan, mereka bisa kembali ke sekolah, membantu cucu-cucu mereka, bahkan beberapa bisa bekerja dan menghasilkan uang.

“Aku menjadi sangat terkenal, mereka memanggil saya,” kata Fatimah Melvina Ali, wanita berumur 83 tahun, yang juga sebagai salah satu pendiri Jewels of Islam.

Ali paham, waktunya akan dipenuhi oleh panggilan sepanjang 24 jam dalam sehari oleh orang-orang yang membutuhkan bantuannya. Usianya yang tidak lagi muda tak mampu menghentikan laju semangatnya. Bahkan, tampaknya dia bekerja lebih keras dari orang-orang satu dekade lebih muda darinya..

“Tidak masalah bagi saya siapa Anda – jika saya dapat membantu Anda, saya akan mencoba, tanpa memandang perbedaan agama atau lainnya,” kata Ali. “Pada suatu hari, saya bertanya pada diri sendiri, ‘Apa yang Anda lakukan dengan waktu yang Anda miliki?” Saya tidak suka membuang-buang waktu.” 

Ali, yang telah menjadi mualaf selama lebih dari enam puluh tahun, kemudian mengabdikan hidupnya untuk mendukung kaum perempuan, memasak untuk tempat penampungan lokal, mengunjungi fasilitas bagi manula, dan bekerja untuk lintas agama.

Ali berharap, di tahun 2014 ini ia bisa berbuat lebih banyak bagi kaum muda.

“Saya meminta Allah untuk memberitahu saya apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mereka,” katanya.

“Saya berharap orang lain datang dan bergabung dengan kereta musik saya. Itu benar-benar membawa sukacita,” harapnya.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *