Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 07 November 2013

Jelang Pemilu 2014, NU Harus Lebih Konsisten


NU selayak gadis cantik yang selalu diperebutkan banyak partai politik (parpol) setiap menjelang pemilhan umum. Demikian pernyataan Katib Aam PBNU KH Malik Madani seperti dirilis oleh NU online pada Rabu (6/11). 

“Nah, di sinilah NU dituntut untuk konsisten,istiqamah dengan jati dirinya, bahwa NU adalah sebuah jam’iyah diniyah ijtima’iyah, sebagai ormas sosial keagamaan,” ujar Malik 

Sebagai ormas, NU mengemban tanggung jawab untuk fokus pada kerja-kerja sosial, seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan dakwah Islam yang membawa kasih sayang bagi semua. “Karena organisasi kemasyarakatan melakukan kerja-kerja sosial, dan menjauhi kerja-kerja politis,” kata kiyai yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut. 

Ditegaskan oleh Malik  kalaupun NU harusi terlibat dalam politik maka tempatnya bukan pada level politik perebutan kekuasaan, melainkan harus jauh  melampaui itu. 

“Politik yang dimainkan oleh NU adalah hight politic, politik tingkat tinggi, siyasah samiyah,siyayah aliyah, yakni politik kebangsaan, politik kerakyatan, dan etika berpolitik,” ingkapnya. 

Politik tingkat tinggi yang dimaksud, kata Kiyai Malik, adalah politik menjaga kebhinnekaan dan keutuhan NKRI, membela rakyat dari ketertindasan, serta memberi pencerahan kepada umat tentang cara berpolitik yang bersih. 

Saat disinggung dengan situasi pemilikada yang kerap dipenuhi kekerasan dan intrik politik yang menghasut, Malik menyatakan keprihatinannya. Dalam pandangannya, cara berdemokrasi yang bersandar pada jumlah massa sesungguhnya hanya akan membuka peluang calon anggota legislatif, bupati, dan gubernur mempraktikkan suap untuk meraup dukungan. 

“Dan besarnya massa NU ini cukup rawan untuk dimanfaatkan, dipermainkan pihak lain,” kata Malik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *