Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 27 October 2016

Jelang Demo Akbar 4 November, ini Pesan Serius Yusril dan Hendropriyono kepada Jokowi


islamindonesia.id — Jelang Demo Akbar 4 November, ini Pesan Serius Yusril dan Hendropriyono kepada Jokowi

 

Jarang muncul di media massa menanggapi beragam isu terkait Pilkada, seperti saat paslon cagub-bacagub DKI belum ditetapkan secara resmi oleh KPU DKI Jakarta, kali ini Prof. Yusril Ihza Mahendra kembali menyoroti rencana aksi ratusan ribu umat Islam yang akan kembali memadati Jakarta dengan demo Bela Islam jilid II, 4 November mendatang.

Beberapa waktu lau, dalam akun resmi FB-nya, Ketum PBB ini menyampaikan pandangan dan analisis singkat terkait potensi chaos yang tak mustahil terjadi di Ibu Kota.

Kekhawatirkan Yusril ini serupa prediksi mantan Kepala BIN, A.M Hendropriyono beberapa pekan lalu, yang menyatakan bahwa aksi umat Islam dalam menanggapi kasus Ahok, jika tak segera diantisipasi oleh apparat keamanan, sangat berpeluang memunculkan kekacauan yang dapat mengancam stabilitas keamanan.

Seperti diketahui, mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), A.M Hendropriyono pernah memprediksi adanya ancaman negara pada Pilkada DKI.

Hendropriyono mengingatkan semua pihak soal situasi menjelang pilkada serentak 2017, khususnya pilkada DKI.

“Stabilitas politik di RI sedang mengalami gangguan, menjelang Pilkada di DKI.  #PerkiraanKeadaanStrategis,” cuit Hendropriyono melalui akun Twitternya.

Dia mengatakan, instabilitas ini berpotensi membuat negara terperosok, dari keadaan tertib sipil ke dalam darurat sipil. Karena itu, dia menilai pemberlakuan hukum keadaan darurat sipil yang tepat waktu, dapat cepat menolong keadaan. Sebaliknya, ketidaktepatannya dapat berdampak kontraproduktif.

“Karenanya pemerintahan negara RI, baik eksekutif, legislatif & yudikatif harus mengamati dengan sungguh-sungguh perkembangan keadaan dalam negeri sampai dengan tiga bulan ke depan,” ujarnya.

Menurut dia, gangguan pada pilkada serentak akan dapat meluas di seluruh Indonesia. “Gangguan dapat berubah menjadi ancaman, bagi stabilitas nasional,” tulisnya.

Untuk itu, Hendro meminta kepada politisi, tokoh masyarakat, LSM dan Ormas supaya menahan diri agar negara tidak terperosok ke dalam keadaan darurat sipil.

“Kasihan rakyat dalam penderitaannya, karena keadaan darurat dapat mengganggu seluruh aspek ekonomi nasional. Demikian terima kasih,” tandasnya.

Begitu juga halnya dengan YIM, sapaan akrab Yusril, yang di status FB-nya menyatakan bahwa situasi akhir-akhir ini, kalau tidak dikelola dengan baik, bisa mengarah kemana-mana dan tidak terkontrol.

Khusus menyoal demo akbar umat Islam 4 November mendatang, Yusril bahkan dengan tegas menyebutkan bahwa akibatnya bisa berdampak tak hanya kepada Ahok tapi juga terhadap Jokowi.

“Demo yang lebih besar tanggal 4 November nanti terkait isu penodaan agama, jika tidak direspons dengan tepat, ujungnya bisa bermuara ke Presiden,” tulis Yusril.

Karena itu, pakar Hukum Tata Negara ini pun berharap agar Pemerintah benar-benar memiliki respons yang tepat atas isu sensitif ini.

“Salah ambil kebijakan bisa fatal,” lanjut Yusril mengingatkan.

Dalam himbauannya tersebut Yusril pun memberikan gambaran bagaimana situasi dan kondisi ketika dirinya sedang berada di lingkaran kekuasaan saat terjadinya krisis 98 yang akhirnya menumbangkan rezim Orde Baru kala itu.

“Ini himbauan saya kepada Pemerintah dan siapa saja yang mencintai bangsa ini dan bertekad untuk menjaga serta mempertahankan keutuhannya,” lanjut Yusril.

“Sebagai salah seorang yang berada di pusat pusaran krisis 1998, saya memahami situasi yang kita hadapi sekarang ini serius, sehingga perlu ditangani dan disikapi dengan ekstra hati-hati namun tetap tenang dan kepala dingin,” pungkasnya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *