Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 30 November 2016

Jelang Aksi 212, Panglima TNI: Waspadai Provokasi Ustaz Sosial Media, Minus Ilmu Gampang Berfatwa


islamindonesia.id – Jelang Aksi 212, Panglima TNI: Waspadai Provokasi Ustaz Sosial Media, Minus Ilmu Gampang Berfatwa

 

“Saya ingatkan bahwa aksi 4 November lalu sudah menunjukkan bagaimana umat Islam kita demokratis, umat Islam kita juga damai dan sejuk,” kata Jenderal Gatot Nurmantyo usai menghadiri Kuliah Kebangsaan di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Selasa (29/11/2016).

Panglima TNI juga berharap aksi Gelar Sajadah 212, Jumat (2/12/2016) mendatang tetap bisa menunjukkan umat Islam di Indonesia yang demokratis, damai, dan sejuk.

Apalagi, kata Gatot, yang juga menjadi tuntutan massa dalam aksi 4 November lalu, yaitu menetapkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka atas kasus penistaan agama juga sudah ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

“Kemudian, Ahok juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan proses hukum sedang berjalan karena ini negara hukum,” tambah Gatot lalu menceritakan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mengajak aksi 2/12 mendatang dalam rangka demo untuk melindungi Al-Qur’an.

“Banyak yang bilang di media sosial, ayo kita lindungi Al-Qur’an. Lindungi Al-Qur’an? Allah telah mengatakan dalam Al-Qur’an, ‘Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya’,” ucap Gatot mengutip Al-Qur’an Surah Al-Hijr ayat 9.

“Jadi, kalau mau jaga Al-Qur’an, Allah yang jaga. Kalau ingin berlindung, ikuti Al-Qur’an,” kata Gatot menegaskan bahwa jika ingin selamat dunia dan akhirat, hendaknya kaum Muslimin mengikuti Al-Qur’an. Itu sebabnya, kata dia, manusia hendaknya paham, bahwa dirinyalah yang dilindungi Alquran agar segala perilakunya tak menyimpang dari ajaran agama.

“Jadi jangan dibalik-balik, dong. Kok manusia lindungi Alquran,” tegas Panglima.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI juga mengatakan tantangan berat bagi kaum muda saat ini adalah kuatnya magnit media sosial. Selain itu, Jenderal bintang empat ini juga menceritakan fenomena menjamurnya “ustaz online” yang makin bertebaran di dunia maya.

“Sekarang ini berbahaya itu ustaz-ustaz sosmed. Tidak kuliah. Enggak perlu kuliah, yang penting buka internet, dengan menyadur ayat Al-Qur’an, sebut adinda, kakanda,” kata Gatot.

Mantan KSAD ini juga mengatakan banyak oknum ustaz online tersebut tanpa belajar ilmu agama tapi gampang berfatwa. Oknum-oknum semacam itulah yang kata Gatot berpotensi memprovokasi masyarakat.

[Baca: Mengenali Hoax dan Mewaspadai Provokasi Demi Merawat Kebhinnekaan]

“Ada ulama-ulama online, enggak usah punya ilmu agama. Tinggal punya HP, tinggal buka, masukkan ayat,” jelasnya.

Masih kata Gatot, saat ini ponsel pintar dan gadget telah menjadi teman curhat kalangan anak muda. Menurutnya, saat ini, masyarakat tidak kurang dari 18 jam lamanya bergantung pada gadget.

Sebelumnya, Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan Polri sepakat bahwa lokasi demonstrasi pada 2 Desember 2016 akan digelar di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

[Baca: Aksi ‘Gelar Sajadah’ 2/12 Dialihkan dari Jalan Protokol ke Monas]

“Akhirnya disepakati bahwa aksi 2 Desember akan dilaksanakan di Monas (Monumen Nasional) dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB,” kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian usai bertemu dengan Ketua MUI Pusat KH Ma’ruf Amin dan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Senin (28/11/2016).

Kapolri pun telah berkoordinasi dengan Panglima TNI untuk memastikan keamanan selama berlangsungnya aksi.

“Kami akan siapkan tempat di Monas untuk menampung 600 ribu hingga 700 ribu orang. Kalau kurang (lahan), kami siapkan Jalan Medan Merdeka Selatan. Kami akan kerja sama dengan PMI, Satpol PP dan rekan-rekan ormas untuk mengawal aksi ini,” ujarnya.

Hal ini disetujui oleh Habib Rizieq Shihab selaku inisiator Aksi Bela Islam III.

“GNPF MUI dan Polri sepakat bahwa Aksi Bela Islam III tetap akan digelar pada Jumat 2 Desember 2016 di Monas dalam bentuk aksi unjuk rasa yang super damai,” kata Rizieq.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *