Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 26 November 2020

Jejak Langkah Maradona Mendukung Perjuangan Palestina: Dalam Hati, Saya Adalah Orang Palestina


islamindonesia.id – Jejak Langkah Maradona Mendukung Perjuangan Palestina: Dalam Hati, Saya Adalah Orang Palestina

Salah satu pemain sepak bola terbaik abad ke-20, Diego Armando Maradona, baru saja meninggal di San Andrés, Argentina, pada usianya yang ke-60 tahun. Asosiasi Sepak Bola Argentina melaporkan bahwa penyebab kematiannya adalah karena serangan jantung.

Dalam beberapa tahun terakhir ini Maradona telah bergelut dengan berbagai krisis kesehatan yang menimpanya, yang terakhir terjadi pada awal bulan ini ketika dia dikabarkan menderita pendarahan otak.

Penggemar Maradona di seluruh dunia mengungkapkan keterkejutan dan kesedihan yang mendalam atas kepergiannya. Orang Palestina tidak terkecuali. Namun, bagi penggemar sepak bola Palestina, Maradona lebih dari sekadar pemain, bagi mereka dia adalah sosok yang istimewa.

“Di Palestina, Anda tidak bisa membenci Maradona. Satu-satunya pilihan adalah Anda mencintainya dan Anda tidak boleh memiliki opini negatif tentang dia,” kata jurnalis Palestina dan editor The Palestine Chronicle Ramzy Baroud.

“Maradona mengilhami sesuatu dalam diri kami secara kolektif – seorang pria bertubuh kecil, dari latar belakang yang sangat miskin, berkulit coklat seperti kami, berapi-api seperti kami, dan bersemangat seperti kami, membuat jalannya ke puncak dunia.

“Bagi kami, ini bukan tentang sepak bola atau olahraga. Ini tentang harapan. Rasanya seolah-olah segalanya menjadi mungkin.

“Anda hanya bisa membayangkan kegembiraan kami ketika kami mengetahui bahwa Maradona peduli kepada Palestina, dan menunjukkan banyak perilaku yang mendukung perjuangan kami.

“Sukacita kami lengkap. Sungguh, hingga akhir, dia mengambil sikap moral untuk Palestina, menunjukkan keberpihakkan, sekali lagi, pada Juli 2018 bahwa (dia berkata), ‘Dalam hati, saya adalah orang Palestina.’,” tambah Baroud.

Maradona kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, “Saya juga orang Palestina.”

Pernyataan solidaritas tersebut kemudian disampaikan kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Namun, ini bukan satu-satunya contoh di mana Maradona bersuara lantang dalam mendukung perjuangan Palestina.

Misalnya, pada tahun 2012, Maradona menggambarkan dirinya sebagai “penggemar nomor satu rakyat Palestina…. Saya menghormati mereka dan bersimpati kepada mereka.”

Dalam serangan Israel ke Gaza pada musim panas 2014, Maradona mengungkapkan kemarahannya. “Apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina sangat memalukan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Juga, di tahun yang sama, media melaporkan tentang negosiasi antara Asosiasi Sepak Bola Palestina dengan legenda sepak bola Argentina tersebut, waktu itu dia dikabarkan akan menjadi pelatih tim nasional Palestina dalam ajang Piala Asia AFC 2015.

“Tumbuh besar di Gaza, kami mencintai Maradona. Faktanya, secara pribadi, saya mencintai dan bermain sepak bola karena dia.

“Setiap kali dia bermain, baik untuk Argentina, Napoli, atau tim lain, kami akan meninggalkan segalanya dan berkumpul di depan televisi hitam putih kami untuk menonton dia bermain,” kata Baroud.

“Di Palestina, kami berbagi perjuangan semua orang yang tertindas, kelas pekerja di mana-mana, dan, pada gilirannya, kami berkata ‘Di hati bersama orang Palestina, kami adalah orang Argentina, kami adalah orang Amerika Selatan.’,” tambah Baroud.

“Terima kasih, Maradona. Anda akan selamanya mewakili sesuatu yang indah dalam diri kita semua,” pungkasnya.

PH/IslamIndonesia/Sumber: Palestine Chronicle/Foto utama: Google/Unknown

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *