Satu Islam Untuk Semua

Monday, 27 March 2017

Jaga Spirit Toleransi, Kunjungi 4 Lokasi Wisata Religi ini


islamindonesia.id – Jaga Spirit Toleransi, Kunjungi 4 Lokasi Wisata Religi ini

 

Kota di pesisir utara Pulau Jawa, Cirebon, punya sejarah unik karena banyak ditinggali pendatang dari berbagai latar suku dan bangsa. Hal tersebut kemudian membentuk identitas Cirebon yang bisa disaksikan hingga saat ini melalui beberapa tempat ibadah kunonya.

Beberapa dari tempat ibadah tersebut terbilang unik dan sering didatangi sebagai destinasi wisata religi. Apa saja? Berikut empat di antaranya.

Masjid Bata Merah Panjunan

Seperti namanya, masjid ini didominasi warna merah, terutama karena bahan bangunan bata merah di pagarnya. Masjid ini termasuk masjid tertua karena didirikan pada 1453, sehingga membuat masjid yang awalnya bernama Al-Athyang ini lebih tua dari Masjid Demak dan Masjid Menara Kudus.

Masjid ini didirikan oleh Pangeran Panjunan dan berdesain perpaduan bangunan bergaya Jawa, China, juga pengaruh Hindu dan Budha.

Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Berdiri sejak 1489, masjid ini masih berdiri kokoh dan cantik dengan bata merah yang terlihat mencolok di pagar luar bangunan.

Masjid yang berada di sebelah utara Keraton Kesepuhan ini memadukan gaya Demak, Majapahit, dan Cirebon yang melambangkan keragaman masyarakat Cirebon tempo dulu. Bagian dalam diwarnai dengan arsitektur kayu yang masih dipertahankan hingga dini.

Kelenteng Talang

Toleransi umat beragama Islam dan Konghucu tercermin dari rumah ibadah ini. Didirikan pada 1450 oleh Tan Sam Cay, seorang Muslim Tionghoa, kelenteng ini awalnya merupakan pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat Muslim Tionghoa. Ini terlihat dari altar sembahyang yang berbentuk mihrab.

Dikarenakan aktivitas umat Muslim berpindah ke tempat lain, tempat ini kemudian hanya menjadi pusat kegiatan peribadatan umat Konghucu sejak 1940an.

Gua Maria Sawer Rahmat

Berada di kaki Gunung Ciremai, sekitar satu jam dari pusat kota Cirebon, terdapat Gua Maria Sawer Rahmat yang kerap menjadi tempat ziarah penganut Katolik di Pulau Jawa. Berbeda dengan tempat ibadah sebelumnya, tempat ini terbilang baru karena baru diresmikan pada 1990.

Namun, tempat ibadah yang memanfaatkan gua ini cukup indah untuk ditengok. Beberapa simbol keagamaan seperti Patung Bunda Maria dan Patung Yesus terdapat di sana. Beberapa ritual keagamaan juga kerap dilangsungkan dan dihadiri banyak pengunjung, terutama saat Paskah dan Natal.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *