Satu Islam Untuk Semua

Friday, 03 January 2014

Islam, Kesetaraan dan Keadilan


Tuntutan kita untuk kebebasan Muslimah berjilbab di Perancis, harus sama tegasnya dengan tuntutan kita kepada pemerintah agar memberikan kebebasan Umat Kristen di Cianjur yang selama bulan Desember kemarin empat gerejanya disegel sekelompok Muslim. 

 

Beberapa waktu lalu, ribuan orang berkumpul di Yankee Stadium New York untuk sebuah acara bertajuk A Prayer for America. Acara doa bersama untuk memperingati tragedi runtuhnya gedung WTC ini dihadiri oleh para pemuka agama dan tokoh-tokoh Amerika seperti Bill Clinton, Oprah Winfrey, Walikota New York Rudolph Giuliani dan tokoh-tokoh lainnya, serta disiarkan langusng ke seluruh penjuru Amerika.

Ketika giliran pemuka agama Islam tiba, Imam Shamsi Ali, imam masjid New York yang asli Makassar tampil membacakan  basmallah, disusul surah Al-Hujurat ayat 13, yaitu tentang persaudaraan umat manusia serta surah Al-Maidah ayat 8 berikut ini:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah dan menjadi saksi yang adil. Dan jangan kebencianmu terhadap satu kaum membuatmu tidak adil terhadap mereka. Bersikaplah adil karena keadilan adalah lebih dekat kepada ketakwaan. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Maidah 5;8) 

Pesan keadilan Al-Quran menggema di Yankee Stadium dan menyebar ke berbagai penjuru Amerika. Hingga suatu hari seorang perempuan setengah baya warga negara asli Amerika datang kepada Shamsi Ali. Ibu itu bercerita, ketika dia mendengar lantunan ayat Quran serta terjemahnya, dia langsung keluar rumah dan bertanya pada teangganya, “Kutipan dari buku apa yang dibacakan tadi?” Dia begitu tersendtuh dengan pesan persaudaraan dan keadilan dari ayat-ayat yang dibacakan Imam Shamsi Ali. Selama tiga bulan, Ibu itu mencari alamat dan kontak Shamsi Ali hingga akhirnya bertemu dan mengucap syahadat, sebagai tanda keislamannya.

Pasca tragedi 911, kebencian terhadap Muslim meningkat. Kebencian itu mendorong orang Amerika berbuat tidak adil pada komunitas Muslim. Mereka menganggap semua Muslim bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi. Masjid-masjid ditutup, umat Islam tiarap, berbulan-bulan Istri Imam Syamsi Ali tak berani keluar rumah. Melalui surat Al-Hujurat 13 dan Almaidah 8, Imam Shamsi mengirimkan pesan persaudaraan Islam serta pesan “Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu bebuat tidak adil.” 

Konsep persaudaraan antarmanusia, antarbangsa dalam surah Al-Hujurat dihubungkan dengan ketakwaan. Demikian juga sikap adil dalam Surah Al-Maidah disebut sebagai sesuatu yang dekat dengan ketakwaan (aqrabu littaqwa). Sebuah pesan yang jelas bahwa tak ada takwa jika kita rasialis, primordialis serta bersikap tak adil. 

Sahabat Ali Bin Abi Thalib RA pernah kalah di persidangan kasus sengketa baju perang. Sang hakim memenangkan Seorang Yahudi yang dituntut Ali, karena Ali tak berhasil menghadirkan saksi. Siapa yang tak kenal Ali? Menantu Rasul dan salah satu sahabat yang dijamin masuk surga. Tapi karena takwa (adil dan tanpa pandang bulu) sang Hakim memenangkan orang Yahudi.

Selama menjadi khalifah, Umar Bin Khattab selalu terlihat cemas, “Aku khawatir ada satu makhluk yang terlukai di wilayah kekuasaanku, dan aku akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti.” Dalam 600 halaman biografi Umar Bin Khatthab yang ditulis Abdurrahmad Syarqawi, berulang-ulang ditemukan ungkapan rakyat yang hidup di wilayah kekhalifahan Umar “Selama Umar berkuasa, tak ada yang diperlakukan tak adil”.

Saat menaklukkan Yerussalem, salah satu instruksi yang pertama meluncur dari mulut Umar adalah jaminan keamanan dan kebebasan beribadah bagi Umat Nasrani dan Yahudi. Pasca pembebeasan Mesir, Umar memerintahkan Amr Bin Ash untuk menjamin kebebasan penganut Kristen Koptik yang semasa kekuasaan Romawi ditindas. 

Seorang Yahudi dari Mesir pernah datang ke Umar mengadukan perlakuan tak adil Amr Bin Ash, Gubernur Mesir. Rumah orang Yahudi itu digusur karena proyek pembangunan masjid. Umar lalu menggoreskan garis lurus pada sebuah tulang menggunakan pedangnya, lalu meminta Yahudi itu mengirimkan tulang tersebut kepada Amr bin Ash. 

Menerima pesan itu, Amr Bin Ash menggigil ketakutan, dan memerintahkan anak buahnya untuk membangun kembali rumah orang Yahudi yang dia gusur. Melihat perubahan drastis keputusan Amr, orang Yahudi itu heran. Apa artinya goresan pedang Umar di tulang itu? Amr menjelaskan, “Khalifah Umar berpesan padaku, Aku harus adil, seperti garis lurus yang Umar torehkan tulang ini, jika tidak, nasibku akan seperti tulang ini!”

Pesan ketakwaan yang bergema di khutbah-khutbah Jumat, juga harus sama kerasnya dengan pesan keadilan dan persaudaraan yang bergema di Yankee Stadium dan dipraktikkan Umar di masa kekhalifahannya. 

Suara keras kita mengutuk ketidakadilan Zionis Israel terhadap Rakyat Palestina harus sama kerasnya dengan kutukan kita pada ketidakadilan rezim Sudan terhadap kelompok Kristen di Sudan selatan. Tuntutan kita untuk kebebasan Muslimah berjilbab di Perancis, harus sama tegasnya dengan tuntutan kita kepada pemerintah agar memberikan kebebasan Umat Kristen di Cianjur yang selama bulan Desember kemarin empat gerejanya disegel sekelompok Muslim. 

Untuk menegakkan keadilan pasti ada rasa ketakutan dianggap berpihak pada lawan. Gandhi ditembak oleh orang Hindu yang menganggapnya terlalu membela Muslim, bahkan sebagian orang yang sinis menyebut Mohandas Gandhi dengan sebutan Mohammad Gandhi. Karena menyurakan kesetaraan kulit hitam dan putih, Malcolm X terbunuh di tangan orang yang menganggapnya telah berkhianat pada perjuangan kulit hitam. Itulah risiko pembela keadilan. Menegakkan keadilan sama dengan menegakkan ketakwaan. Penuh dengan tantangan.

Saya jadi teringat sebuah ceramah singkat AaGym selepas ashar di Daruttauhid, “Kita tak usah takut diperlakuakn tidak adil oleh orang lain, karena kita tak akan dimintai pertanggungjawaban. Tapi takutlah jika kita berbuat tidak adil, karena kita akan dimintai pertanggungjawaban.”

 

@irfanamalee 

Co-founder @PeaceGenID @G_IslamCInta 

 

Sumber: Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *