Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 13 February 2014

Islam itu Berada di Titik Tengah


 

Suatu ketika di antara para sahabatnya, Rasul menceritakan sebuah pelajaran. Seperti diriwayatkan Imam Bukhari, “Nabi S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya: (persegi yang digambar Nabi). Dan beliau bersabda : “Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.

 

Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar adalah manusia, gambar empat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya, satu garis lurus yang keluar melewati gambar merupakan harapan dan angan-angannya sementara garis-garis kecil yang ada disekitar garis lurus dalam gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam kehidupannya di dunia.

“Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkraman satu musibah, musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari semua musibah, ia tidak akan pernah terhindar dari ajal yang mengelilinginya.”(HR. Bukhari).

Lewat visualisasi gambar ini, Nabi S.a.w menjelaskan di hadapan para sahabatnya, bagaimana manusia dengan cita-cita dan keinginan-keinginannya yang luas dan banyak, bisa terhalang dengan kedatangan ajal, penyakit-penyakit, atau usia tua. Dengan tujuan memberi nasehat pada mereka untuk tidak (sekedar melamun) berangan-angan panjang saja (tanpa realisasi), dan mengajarkan pada mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.

Selain itu, garis lurus pun menjadi garis tengah untuk mengajarkan manusia untuk tidak berada dalam titik ekstrem kanan atau kiri. Alam semesta telah diciptakan dengan jarak tengah sebagai keamanan dan kenyamanan. Seandainya jarak antara bumi dan matahari terlalu dekat, bumi akan sangat panas. Siklus air di atmosfer akan terpengaruh dan tanaman-tanaman di muka bumi akan terbakar. Seandainya jarak bumi dan matahari terlalu jauh, dingin membeku akan menyelimuti. Apabila bumi berputar lebih lambat, perbedaan suhu antara siang dan malam akan berbeda drastis. Semua bergerak sudah sesuai dengan kebaikannya sesuai garis tengah yang diciptakan.

Dalam surat Al Mulk ayat 3, Allah berfirman “Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

Tengah adalah jalan ketepatan yang memberi keamanan. Ketika sakit, kita tentu akan meminum obat sesuai dosis yang dianjurkan, tidak kurang juga tidak berlebih. Kurang obat tidak memberi dampak penghilang sakit, berlebihan justru akan berbahaya bagi tubuh. Tapi, sesuai kadar atau tengah adalah yang terbaik untuk tubuh. Pertengahan adalah kesesuaian.

Islam sebagai agama damai mengajarkan jalan tengah sebagai pedoman jalan. Keseimbangan adalah prinsip yang perlu dipegang. Tidak berkekurangan tidak pula berlebihan dalam menjalani hidup. Dalam Islam kita mengenal tawasuth atau moderat sebagai arti jalan tengah

Moderasi dalam Islam menuntun manusia bergerak diantara rasionalisme dan nafsu. Membawa manusia pada optimisme dan pesimisme tepat ditengah yang menjaga manusia agar tidak ambisius juga terpuruk karena pesimisme. Cinta dan benci menjadi ciri dari sebuah pribadi yang pasti ada. Allah tegaskan ini pada surat Al Baqarah ayat 2, “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ‘umat pertengahan’.

Dari firman tersebut dapat terlihat umat Islam di muka bumi mendapat tanggung jawab untuk melakukan reformasi sosial terhadap ketidakseimbangan alam saat ini. Umat Islam telah dipilih untuk menjadi panutan seluruh umat manusia. Umat Islam adalah poros tengah yang menyatukan itu semua. Dengan catatan geografis bahwa Makkah pun adalah titik pusat bumi. Allah memilih tempat ini menjadi titik temu seluruh umat manusia dalam ibadah haji.

Oleh sebab itu, garis tengah adalah letak seorang muslim berpijak. Pilihan pada titik ekstrem kanan atau kiri adalah kekeliruan. Alhasil, muslim moderat (tengah) adalah islam yang diinginkan oleh Rasulullah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *