Islam Dikagumi Imam Kristen Ortodoks Rusia

Posisi Islam sebagai pembawa kedamaian dan rahmat bagi alam semesta diakui oleh petinggi Kristen Ortodoks Rusia. Menurutnya, Islam sebagai rahmat seluruh alam semesta memang bukan sekedar omong kosong, tapi konkret diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, dirinya meramalkan Islam akan merengkuh masa depan dunia.

Pengakuan itu dikeluarkan oleh Imam agung Kristen Ortodoks Rusia Dmitri Smirnov dalam khotbah kepada jemaatnya, Rabu (10/09) kemarin.  Dia memuji umat Islam yang menawarkan bantuan kepada yang membutuhkan tanpa meminta bayaran, tidak seperti orang-orang Kristen yang ada di negeri ini.

“Bahkan, selama mereka merayakan hari raya, orang-orang takut untuk memasuki wilayah mereka (di Moskow) karena puluhan ribu pemuda Muslim berlutut dan menyembah Tuhan,” ujar imam agung itu seperti dikutip Worldbulletin.  “Di mana Anda pernah melihat bahwa banyak orang Ortodoks seperti itu? Anda tidak dapat melihat mereka di mana saja kapan saja,” tambahnya.

Pernyataan imam agung itu muncul setelah dirinya mendapatkan pengalaman yang mengesankan dari seorang nenek tua yang merupakan jemaatnya. Kepada dirinya, nenek tua itu bercerita jika Ia selalu diantarkan secara cuma-cuma oleh seorang sopir Muslim. “Saat sopir muslim itu tahu saya menumpangi kendaraannya untk beribadah ke gereja, dia  tidak pernah meminta uang. Beda halnya saat dia menumpang mobil sopir Kristen yang hanya tertarik memberikan dia tumpangan karena uang,” cerita nenek itu.

“Seorang anak tidak mengambil uang dari ibunya, terutama jika ibunya akan berdoa,” kata Imam Agung, mengutip tindakan yang dilakukan sopir Muslim, namun kalau sopir Kristen akan mengatakan “Ini adalah pekerjaan saya.” Lebih lanjut, Smirnov mengatakan kalau seorang Muslim membawa Anda ke Paskah atau apa pun yang bisa lebih dekat kepada Mesias (Yesus Kristus) tanpa pamrih dibandingkan seorang Kristen yang hanya menginginkan uang.

Tak hanya mengantarkannya ke Gereja. Menurut pengakuan nenek itu ke Smirnov, sopir muslim itu juga sering menawarkan wanita tua itu berkeliling, membawanya ke landrette, membayar tagihannya, membawanya ke pasar, membawa tasnya ke rumahnya. Smirnov melanjutkan dengan mengatakan, “Untuk alasan ini, maka masa depan akan menjadi milik umat Islam. Masa depan adalah milik mereka. Mereka akan membajak tanah ini, karena orang-orang Kristen saat ini tidak membutuhkan hal-hal ini.”

Islam sendiri adalah agama terbesar kedua di Rusia yang mewakili sekitar 15 persen dari populasi negara 145 juta yang didominasi Ortodoks. Hubungan Indonesia dengan Rusia dalam persoalan Islam cukup baik. Bulan Juni lalu, salah satu Universitas Islam di Indonesia, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan muhibbah ke tiga universitas Islam di Rusia.

Kunjungan itu untuk memperbaharui naskah kerjasama dan menindaklanjuti kegiatan yang bisa dilakukan bersama.Tiga universitas Islam yang dikunjungi di Rusia antara lain, Russian Islamic University Kazan, Moscow Islamic University dan Institute of Theology and International Relation, Dagestan.

Selain itu, tahun lalu Presiden Lembaga Kerjasama Persahabatan Rusia-Indonesia, Sergey M. Shahray mengunjungi Mahkamah Konstitusi untuk bertukar ilmu dan wawasan dengan MK. Mantan Wakil Perdana Menteri Rusia ini mengaku kagum dengan aplikasi hukum pidana dan hukum islam di Indonesia. Shahray pun meminta MK memberikan informasi terkait putusan gugatan Undang-undang agama.

(Wahyu/Islam Indonesia)