Satu Islam Untuk Semua

Friday, 11 April 2014

Islam berkembang Pesat di Kamerun Karena Akhlak


Worldbulletin.net

Di Kamerun, masjid dan gereja sering terletak dekat satu sama lain sebagai tanda toleransi beragama.

 

Sheikh Mohamed Malik Farouk, kepala imam Douala, Kamerun mengatakan banyak yang memeluk Islam karena perilaku teladan yang ditunjukkan oleh umat Islam setempat.

Islam merupakan salah satu agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dan Kamerun tak terkecuali.

Di kota pesisir Douala, ibukota Kamerun, Muslim setempat membangun masjid baru setidaknya setiap dua tahun untuk mengakomodasi lonjakan peningkatan jumlah umat Islam di daerah tersebut.

“Perluasan masjid yang ada dan pembangunan masjid baru jelas menunjukkan bahwa Islam berkembang sangat cepat di Douala dan Kamerun pada umumnya,” kata Sheikh Mohamed Malik Farouk, kepala imam Douala, kepada Andolu Agency dalam sebuah wawancara eksklusif.

“Alhamdulillah, sekarang kita memiliki banyak masjid untuk shalat Jumat di Douala dan ini merupakan tanda adanya pertumbuhan Islam,” imbuhnya.

Pemimpin agama Muslim mengatakan, meskipun Islam pertama kali diperkenalkan di Kamerun pada 1800-an, namun, Islam baru datang ke wilayah Douala pada 1922, setelah Muslim Kamerun utara dan pedagang asing datang ke kota tersebut.

“Masjid besar pertama dibangun pada tahun 1922,” kenang Sheikh Farouk, menambahkan bahwa jumlah tersebut telah meningkat secara signifikan selama bertahun-tahun.

“Di Douala saja kami memiliki lebih dari 90 masjid dan sekitar 500.000 Muslim dari 3 juta penduduk kota keseluruhan.”

Pada Jumat, sebuah upacara khusus diselenggarakan di Masjid Malaape untuk meresmikan Sheikh Ahmed Babikir sebagai imam baru.

Dalam persemian itu dihadiri oleh lebih dari 20 anggota asosiasi Muslim tradisional yang mewakili beberapa suku di wilayah tersebut.

Para tetua adat berpakaian Babikir, dengan tambahan kopiah sebagai tanda ia sebagai seorang imam. Ia juga diberi salinan Al-Quran untuk digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Menurut CIA Factbook, penduduk Muslim di sana sekitar 20 persen dari total penduduk Kamerun 20,5 juta. Sebagian besar mereka tinggal di Kamerun utara dan berasal dari suku-suku utama seperti Fulani dan Peuhl.

Muslim di Kamerun sebagian besar bergerak dalam perdagangan dan bisnis besar secara mandiri  di negara Afrika.

Tidak seperti di negara-negara Afrika lainnya, Konstitusi Kamerun memberikan kebebasan beragama dan dalam prakteknya, pemerintah biasanya menghargai hak ini.

Muslim Teladan

Kepala imam Douala merasa bangga kepada seluruh warga, khususnya kaum Muslim terkait dengan antusiasme mereka yang tinggi dalam hal tolong menolong, semisal ketika masyarakat setempat meminta bantuan untuk membangun sekolah atau masjid, dengan senang hati Muslim di sana akan segera menyumbangkan apa saja yang mereka bisa berikan.

Seperti penganut agama lain, Muslim Kamerun mendirikan sekolah, rumah sakit dan proyek pembangunan masyarakat lainnya.

Sheikh Farouk mengatakan, banyaknya masyarakat Kamerun beralih pada Islam karena perilaku teladan yang ditunjukkan oleh umat Islam setempat.

“Muslim di sini melakukannya secara suka rela. Mereka bermoral baik. Mereka memperlakukan tetangga non-Muslim mereka dengan hormat,” tegasnya.

“Mereka juga tidak terlibat dalam kegiatan amoral, hal ini yang membuat masyarakat lain di luar Islam tertarik untuk mempelajari Islam lebih mendalam,” tambah pemimpin agama setempat.

“Banyak orang yang ingin hidup bersih dari narkoba, alkohol dan seks bebas, yang dapat menyebabkan HIV, bergegas untuk bergabung dengan Islam.”

Sheikh Farouk menegaskan bahwa umat Islam di Kamerun hidup damai dengan non-Muslim dan menganggap mereka sebagai saudara sendiri.

“Meskipun populasinya besar, kita tidak pernah memiliki konflik agama dengan masyarakat di Kamerun,” katanya.

Di Kamerun, masjid dan gereja sering terletak dekat satu sama lain sebagai tanda toleransi beragama.

“Sebagai imam kita selalu menyampaikan persatuan, solidaritas dan persaudaraan,” kata Sheikh Farouk.

“Kami mengatakan kepada umat Muslim untuk memperlakukan tetangga non-Muslim mereka dengan hormat. Karena dengan begitulah, mereka akan meniru perilaku akhlak baik dari orang-orang Republik Afrika Tengah”.

 

Sumber: Worldbulletin.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *