Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 28 September 2014

ISIS Eksekusi Perempuan Aktivis HAM di Mosul


Komplotan jihadis transatlantik Islamic States of Iraq and Syria (ISIS) mengeksekusi mati seorang perempuan aktivis HAM di kota Mosul, Irak, yang kerap mengkritik laku kelompok teroris tersebut.

Samira Salih al-Nuaimi, seorang pengacara yang aktif mengkampanyekan Hak Asasi Manusia, diculik dari rumahnya pada tanggal 17 September setelah memposting tulisan di laman Facebooknya, kata sejumlah laporan. Samira mengkritik  nanuver ISIS menghancurkan situs-situs keagamaan, termasuk mesjid, makam-makam suci dan gereja. Dia mengatakan laku itu sebagai tindakan barbar.

Menurut keluarganya, seperti diberitakan media di Mosul, di jasad Samira ditemukan banyak bekas penyiksaan. Samira dikenal sebagai aktivis yang vokal menentang invasi membunuh Amerika Serikat dalam satu dekade lebih terakhir. Beberapa kali dia membebaskan warga Irak dari tahanan militer Amerika di Irak.

Dalam sebuah pernyataan, perwakilan  PBB di Irak menyebutkan ISIS mengadili Samira karena dia dianggap murtad pada Senin, 22 September.

“Dengan menyiksa dan mengeksekusi seorang aktivis perempuan dan pengacara Hak Asasi Manusia, yang selama ini membela hak-hak sipil dan asasi manusia sesama warga Mosul, ISIS terus membuktikan kebengisan kelompoknya yang biadab dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan,” kata utusan PBB untuk Irak, Nickolay Mladenov.

Sejak awal tahun ini, ISIS dan kelompok teroris sekondannya berkembang pesat di Irak. Mereka bersekutu mengambil alih wilayah barat dan utara negara seribu satu malam itu. Krisis kemanusiaan pun memburuk sejak Juni lalu, sejak ISIS mendeklarasikan ‘kekhalifahan’ dan mengambil alih Mosul.

Mosul merupakan kota terbesar kedua Irak. Bulan lalu ISIS menghancurkan banyak situs sejarah penting kota tersebut, termasuk menghancurkan masjid dan kuil-kuil kuno.

(MA/Almanar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *