Satu Islam Untuk Semua

Friday, 10 October 2014

ISIS dan Al-Qaedah: Persamaan dan Perbedaan 2


www.notizienazionali.net

Tulisan ini adalah ringkasan dari dua tulisan Dr. As’ad Abu Khalil tentang persamaan dan perbedaan ISIS dan Al-Qaedah. Untuk membaca bagian pertama, klik tautan ini.

4) Al-Qaeda punya spesialisasi melakukan serangan-serangan spektakuler atas target-target Barat, sedangkan ISIS lebih suka menampilkan gambar-gambar horor untuk menintimidasi dan meraih kemenangan militer. Jangan remehkan ketakutan yang berhasil ditanamkannya dalam hati musuh-musuhnya di Suriah dan Irak.

5) ISIS fokus dalam pertempuran di dalam negeri, sementara Bin Laden fokus dalam memerangi AS dan Barat.

6) Keduanya sama-sama menganut ideologi Wahhabi.

7) Keduanya sama-sama mengecam lembaga-lembaga agama yang mapan di dunia Islam, seperti al-Azhar di Mesir.

8) Keduanya sama-sama mudah menjustifikasi pembunuhan sesama Muslim.

9) Keduanya sama-sama berorientasi pada remaja dalam operasi propaganda mereka di internet atau televisi.

10) Al-Qaeda lebih banyak mengandalkan media kuno, sementara fokus pada media baru seperti media sosial dan sejenisnya.

11) ISIS terobsesi dengan kampanye di kalangan remaja, sedangkan Al-Qaedah masih memberi porsi cukup besar pada berbagai segmen lain.

12) ISIS memiliki sejumlah organisasi regional yang berbeda dalam rangka menghindari nasib al-Qaeda pasca bersembunyi dan tewasnya Bin Laden.

13) ISIS memakai bahasa yang sederhana di media sosial, sedangkan Bin Laden cenderung memakai bahasa Arab klasik dalam pidato-pidatonya. (Pidato pertamanya setelah 11 September adalah pengecualian dalam kaitan ini dan karenanya mendapat sambutan meriah di opini publik Arab.)

14) ISIS tidak menentang akidah al-Qaeda tapi menentang kepemimpinan saat ini (perhatikan surat Abu Mohammed Al-`Adnani kepada Ayman al-Zhawahiri). Sebaliknya, Al-Qaeda kini terang-terangan menolak akidah ISIS. (Karena itu, di Indonesia kita dapat dengan mudah menemukan kelompok pro al-Qaedah yang semula bersimpati pada ISIS kini mengecamnya dan menganggapnya sebagai khawarij).

15) Al-Qaeda lahir dengan restu penuh dari badan intelijen Saudi (dan dengan persetujuan AS di masa Perang Dingin), sedangkan ISIS tumbuh dalam penentangan terhadap kekuasaan Saudi (lihat kajian-kajian tokoh oposisi Saudi, Badr al-Ibrahim).

16) ISIS bekerja untuk mengambil alih negara (dan mengintegrasikannya dalam suatu kekhalifahan), sedangkan al-Qaeda ingin menaklukkan negara tanpa tujuan akhir yang jelas.

17) ISIS memaksakan penerapan apa yang diyakininya sebagai syariat Islam di kantong-kantong kekuasaannya, sedangkan al-Qaeda terlalu fokus pada aksi jihad militer.

18) ISIS memiliki otak finansial, sementara al-Qaeda hanya mengandalkan pada warisan harta Bin Laden.

19) ISIS berbicara kepada rakyat di wilayah kekuasaannya, sedangkan al-Qaeda hanya berbicara kepada umat sebagai keseluruhan.

20) ISIS dan al-Qaeda sama-sama cepat mengkafirkan seorang atau sekelompok Muslim. (Badr al-Ibrahim menyatakan bahwa pengkafiran telah menjadi motivasi untuk berperang bagi kelompok-kelompok takfiri ini).

21) Al-Qaeda menjalin aliansi dengan faksi-faksi jihadi, sementara ISIS tampaknya lebih suka menyingkirkan kelompok-kelompok jihadi lain.

22) Al-Qaeda lebih banyak berbicara pada level kebijakan luar negeri, sementara ISIS fokus pada kebijakan domestik.

23) Al-Qaeda dan ISIS sama-sama tidak memusuhi Israel atau setidaknya tidak menganggapnya sebagai musuh nyata.

24) Al-Qaeda merupakan ancaman jangka-pendek bagi kawasan Timur Tengah, sedangkan ISIS agaknya dapat menjadi ancaman jangka-panjang.

25) Pembentukan dan penguatan al-Qaeda dan kemudian ISIS terjadi dalam konteks pemujaan dan pengagungan Barat atas kekerasan dan terorisme yang mengatasnamakan Islam (pertama di Afghanistan dan kemudian di Suriah). Jika Barat meredakan pemujaan kekerasan dan terorisme itu, maka kelompok-kelompok seperti ini akan menyusut dengan capat, dan kembali menjadi gerakan kecil yang tak berarti di lingkungannya masing-masing.

26) Kedua organisasi ini sama-sama berpaham internasionalis—mendamba suatu tatanan Islam yang mendunia.

27) Terlepas dari klaim-klaim yang diajukannya, ISIS terlihat lebih pragmatis dalam kerja-kerja rekrutmennya dibandingkan dengan al-Qaedah: sejumlah besar eks perwira rezim Ba’ath Saddam berada di lingkaran elit organisasi ini.

28) Baik ISIS maupun al-Qaeda sama-sama memanfaatkan secara massif dana langsung maupun tidak langsung dari negara-negara Arab di Teluk.

(MK/Islam Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *