Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 06 September 2014

ISIS dan Al-Qaedah: Persamaan dan Perbedaan (2)


ISIS dan Al-Qaedah: Persamaan dan Perbedaan (1) ISIS dan Al-Qaedah: Persamaan dan Perbedaan (1)

Artikel sebelumnya: ISIS dan Al-Qaedah: Persamaan dan Perbedaan (1)

ISIS dan Al-Qaedah: Persamaan dan Perbedaan (1) ISIS dan Al-Qaedah: Persamaan dan Perbedaan (1) ISIS dan Al-Qaedah: Persamaan dan Perbedaan (1)

4) Al-Qaeda memiliki spesialisasi dalam melancarkan serangan-serangan spektakuler atas target-target di Barat sedangkan ISIS memilih fokus pada pencitraan horor untuk mengintimidasi musuh dan meraih kemenangan-kemenangan militer. Jangan pernah meremehkan efek ketakutan yang dapat ia tanamkan di hati musuh-musuhnya di Suriah dan Irak.

5) ISIS memusatkan di diri dalam pertempuran di dalam sementara UBL lebih fokus pada melawan AS dan Barat.

6) Keduanya sama-sama berideologi Wahabi.

7) Keduanya sama-sama menolak lembaga-lembaga agama dunia seperti al-Azhar dan yang ada di Riyadh (karena menurut mereka lembaga-lembaga tersebut mengikuti negara yang tidak sah).

8) Keduanya sama-sama dengan mudah dapat menjustifikasi pembunuhan tergadap sesama Muslim.

9) Keduanya sama-sama berorientasi pada remaja dalam segenap aksi propaganda mereka di internet (atau TV).

10) Al-Qaeda lebih berpijak pada media lama, sementara ISIS fokus pada media baru.

11) ISIS terobsesi dengan kampanye di tengah remaja.

12) ISIS memiliki organisasi regional yang terpisah untuk menghindari nasib yang serupa dengan al-Qaeda pasca bersembunyi dan tewasnya UBL.

13) ISIS menggunakan bahasan yang sederhana media sosial, sementara UBL lebih menyukai gaya bahasa Arab klasik (pidato pertamanya setelah 11 September merupakan satu pengecualian yang cukup berpengaruh positif terhadap opini publik Arab kala itu).

14) ISIS tidak pernah mempermasalahkan prinsip dan keyakinan al-Qaeda tapi kepemimpinannya saat ini (perhatikan surat Abu Muhammad Al-`Adnani kepada Ayman al-Zhawahiri). Sebaliknya, Al-Qaeda mempermasalahkan prinsip dan keyakinan ISIS.

15) Al-Qaeda lahir dengan restu penuh dari badan intelijen Saudi (dan persetujuan AS selama Perang Dingin) sedangkan ISIS berkembang dalam perlawanan terhadap kekuasaan Saudi (rujuk sejumlah studi dari pembangkang Saudi bernama Badr al-Ibrahim).

16) ISIS ingin mengambil alih negara dan mengembangkannya agar dapat diintegrasikan dalam kekhalifahannya) sedangkan al-Qaeda hanya ingin menjatuhkan negara tanpa tujuan akhir yang jelas.

17) ISIS ingin segera menerapkan syariat dan aturan Islam—menurut versinya—sedangkan al-Qaeda lebih fokus pada operasi militer jihad.

18) ISIS memiliki otak finansial, sementara al-Qaeda bergantung penuh pada harta kekayaan yang diwariskan oleh UBL.

19) ISIS berbicara pada massa dan warga di tiap wilayah yang dikuasainya sementara al-Qaeda berbicara kepada umat secara keseluruhan.

20) ISIS dan al-Qaeda sama-sama cepat melabeli yang lain dengan kafir, memakai pola takfir.

21) Al-Qaeda fokus kepada kebijakan luar negeri sementara ISIS fokus pada kebijakan domestik.

22) Baik al-Qaeda maupun ISIS sama-sama tidak getol memusuhi Israel.

23) Al-Qaeda tampak sebagai ancaman jangka pendek terhadap stabilitas kawasan, sedangkan ISIS tampaknya merupakan ancaman jangka panjang.

24) Al-Qaeda dan kemudian ISIS terbentuk dalam konteks glamorisasi dan sanjungan Barat atas kekerasan dan terorisme kaum takfiri (pertama di Afghanistan dan kemudian di Suriah).

25) Wacana al-Qaeda terkesan lebih halus terhadap kerajaan Arab Saudi ketimbang ISIS, dan Abu Muhammad Al-`Adnani telah menekankan poin ini dalam surat terbukanya kepada Zhawahiri.

26) Baik ISIS maupun al-Qaeda sama-sama mendapat kucuran dana besar dari elit negara-negara Arab di Teluk—langsung maupun tidak langsung.

 

(MK/Islam Indonesisa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *