Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 31 August 2016

Irak Desak Riyadh Ganti Dubesnya di Baghdad


Islamindonesia.id–Irak Desak Riyadh Ganti Dubesnya di Baghdad

Menyusul berbagai sikap campur tangan dan provokatif Duta Besar Arab Saudi untuk Irak, pemerintah Baghdad menuntut Riyadh menarik dubesnya dan menggantinya dengan orang baru.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak, Ahmad Jamal, Ahad (28/8) mengatakan bahwa para pejabat senior Baghdad telah meminta Riyadh untuk mengambil langkah cepat mencari pengganti Thamer al-Sabhan, diplomat berusia 49 tahun itu. Demikian kata jaringan televisi Sumaria.

Jamal menilai “tidak akurat” tuduhan yang mengemuka bahwa para pejuang dari pasukan relawan rakyat Irak telah menyusun rencana untuk membunuh Dubes Saudi, dan menyatakan bahwa klaim tersebut dimaksudkan merusak hubungan antara Baghdad dan Riyadh.

Dia juga meminta wartawan dan jurnalis untuk menguatkan klaim-klaim tersebut sebelum mempublikasikannya.

Pada 21 Agustus, koran Asharq Al-Awsat yang berbasis di London menerbitkan sebuah laporan, mengklaim bahwa pasukan relawan rakyat Irak berusaha membunuh Sabhan dengan menembakkan granat ke konvoi Duta Besar Arab Saudi itu.

Sehari kemudian, Kementerian Luar Negeri Irak menepis laporan media pro-Riyadh itu dan menekankan bahwa tidak ada satu kedutaan atau misi diplomatik asing yang menginformasikan kepada pemerintah Irak tentang potensi ancaman atau resiko keamanan terhadap mereka. Semua misi diplomatik dan kedutaan besar di Baghdad dilindungi secara memadai oleh personel keamanan Irak di bawah pasukan Komando Operasi Baghdad.

Brigadir Jenderal Saad Moen, juru bicara Komando Operasi Baghdad, mengatakan pekan lalu bahwa misi diplomatik Arab Saudi di Baghdad tidak menginformasikan kepada pasukan keamanan Irak soal adanya ancaman potensial atau upaya membunuh Sabhan.

Ini bukan pertama kalinya Arab Saudi dan media pro-Riyadh telah mengambil tindakan yang bertujuan memfitnah pasukan relawan Syiah di Irak. Upaya para pejabat Arab Saudi mencoreng citra pasukan relawan rakyat Syiah itu telah menimbulkan kecurigaan tentang kerjasama antara Riyadh dan kelompok teroris Takfiri Daesh.

Sabhan beberapa kali menerima peringatan dari para pejabat Irak untuk tidak campur tangan dalam urusan internal negara. Pada bulan Juni, Perdana Menteri Irak, Haider Al-Abadi juga menyarankan Dubes Saudi untuk Baghdad agar tetap berkomitmen pada tugas diplomatiknya dan menghindari campur tangan dalam urusan dalam negeri Irak.

Wilayah utara dan barat Irak menjadi ajang kekerasan berdarah sejak teroris Daesh melancarkan serangan di negara itu pada Juni 2014. Pasukan relawan rakyat yang tergabung dari berbagai etnis dan mazhab membantu militer Irak dalam operasi pembebasan wilayah tersebut dari kontrol Daesh.

AJ/IslamIndonesia/Sumber: parstoday

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *