Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 27 August 2013

Intervensi Asing dalam Konflik ke Suriah Kian Menguat


Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkuat intervensi ke dalam perang sipil di Suriah. Seperti dilansir Reuters, Perwakilan PBB untuk Urusan Perlucutan Senjata, Angela Kane, Sabtu (24/8) tiba di Damaskus, Suriah. Kedatangan Kane ke ibukota Suriah itu bertujuan untuk mendorong dibukanya akses pengawas PBB ke kawasan yang diduga menjadi tempat penyerangan senjata kimia.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) memperkuat kehadiran angkatan lautnya di Laut Mediterania. Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan empat kapal perang telah disiapkan di perairan tersebut. 

Hal itu merupakan persiapan ketika Presiden Barack Obama memutuskan melakukan tindakan militer ke Suriah. Hal tersebut diungkap Hagel dalam kunjungannya ke Malaysia.

Keputusan penempatan kekuatan militer itu dibuat pada Jumat pekan lalu (23/8) sebagai imbas dari munculnya rekaman video independen yang menunjukkan serangan kimia di Suriah. Hagel mengatakan Obama telah meminta Pentagon untuk memberi masukan mengenai kemungkinan berbagai opsi setelah laporan kemungkinan penggunaan senjata kimia yang menewaskan ratusan hingga ribuan warga sipil di Suriah. 

Kelompok oposisi Suriah menuding pemerintah telah menggunakan senjata kimia pada Rabu dan menewaskan sebanyak 1.300 orang. Namun rezim yang dipimpin Bashar Assad membantah tudingan itu.

“Departemen Pertahanan (Pentagon) memiliki tanggung jawab untuk memberikan presiden dengan pilihan untuk semua kemungkinan,” kata Hagel. “Dan itu memerlukan posisi pasukan kita, posisi aset, untuk dapat melaksanakan pilihan yang berbeda -. Opsi apapun yang mungkin dipilih presiden.”

Sebelumnya, AS menegaskan akan turun tangan dalam konflik sipil di Suriah yang telah berlangsung lebih dari dua setengah tahun itu jika ada penggunaan senjata kimia. Jumat lalu, Obama menyatakan keprihatinannya terhadap penggunaan senjata kimia yang menewaskan banyak warga di dekat Damaskus itu. 

Seorang pejabat senior AS mengatakan akhir pekan ini dewan penasihat keamanan Obama melakukan pertemuan terkait situasi di Suriah. Sumber tersebut menerangkan intelijen AS dan sekutunya di Eropa telah memiliki petunjuk awal penggunaan senjata kimia oleh pasukan Suriah.

Di sisi lain, Rusia–sekutu dekat Suriah–menyatakan serangan senjata kimia adalah aksi kelompok pemberontak. Negeri Kremlin itu mengklaim memiliki bukti atas hal tersebut. 

Sementara itu, stasiun televisi Suriah kemarin memberitakan bahwa militer menemukan bahan-bahan kimia di lubang persembunyian pemberontak–sebutan pemerintah Suriah atas pejuang oposisi–di Jobar, sub urban Damaskus.

Tim medis dan kendaraan ambulance pun dikerahkan ke Jobar untuk membantu penduduk sekitar yang diperkirakan terinfeksi serangan senajata kimia tersebut. Militer Suriah pun bersiap untuk memburu pemberontak yang berupaya menggulingkan Assad di basis-basis persembunyian mereka.

Konflik sipil di Suriah yang berawal dari gelombang Arab Spring untuk meruntuhkan rezim yang Assad yang telah bertahan selama empat dekade itu telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *