Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 17 July 2016

Inilah Rekaman ‘Raja Sensor’ Erdogan Mengamankan Kekuasaan via FaceTime


IslamIndonesia.id – Inilah Rekaman ‘Raja Sensor’ Erdogan Mengamankan Kekuasaan via FaceTime

Di sela-sela operasi militer Turki mengambil alih kekuasaan kemarin malam (15/7), Presiden Recep Tayyip Erdogan muncul secara live di layar iPhone yang disiarkan CNN Turk. Dari tempat persembunyiannnya, Erdogan meminta secara terbuka pada masyarakat Turki untuk turun ke jalan mendukung pemerintahannya

Menariknya, Erdogan menyampaikan seruannya itu via sosial media ‘FaceTime’ padahal ia terkenal sebagai ‘Raja Sensor’ karena berkali-kali memblokir sosial media seperti Twitter, Facebook dan Youtube. Faktanya, kemarin malam – saat kekuasaannya terancam – Erdogan memilih media sosial untuk bersuara mempertahankan pemerintahannya dari pihak yang ingin merampasnya. Kemunculannya di layar iPhone itu sekaligus pemberitahuan secara terbuka bahwa sang presiden dalam keadaan selamat di balik tirai persembunyian.

Meski beberapa kali diblokir penguasan, Periscope, salah satu sosial media livestreaming yang populer di Turki sehingga ketika terjadi kekacauan seperti tadi malam bisa disaksikan secara langsung di belahan dunia lain.

Berikut rekaman wawancara bersama Erdogan via FaceTime yang disiarkan CNN Turk:

YS/IslamIndonesia

One response to “Inilah Rekaman ‘Raja Sensor’ Erdogan Mengamankan Kekuasaan via FaceTime”

  1. rohman suparman says:

    Oleh Pena Novy Viky Akihari…

    Erdogan mengkudeta diri nya sendiri, kenapa demikian?

    Semuanya ber awal dari ambisi besar Erdogan yang menyeret Turkey menjadi pemain jangkar dikawasan dimana dia menerima umpan dari Amerika kemudian bermain tik tak dengan Arab Saudi dan Israel selanjutnya target man mereka adalah ISIS dalam rangka menjebol gawang Suriah dan Iraq, namun sampai dengan perpanjangan waktu 2X15 menit malah gawang tim Bendera Hitam kebobolan telak oleh bomber lawan, Rusia gemilang mencetak hattrick berkat umpan manis Iran dan China membungkam tim Bendera Hitam 3-O tanpa balas.

    Permainan panjang yang melelahkan, banyak pemain seperti ISIS harus ditandu keluar lapangan, Arab Saudi kena 2 kartu kuning sehingga mendapat hukuman kumulatif harus keluar lapangan.

    Pulang lah Turkey dengan kehinaan, terjadi gonjang-ganjing di dalam negeri, melihat hal tersebut Erdogan harus mengatur siasat agar dia tidak menjadi sasaran amarah rakyat dimana dia dianggap telah melakukan pemborosan keuangan negara dalam perannya membantu ISIS, maka mulailah Erdogan melakukan politik kamuflase antara lain ;

    1. Mengatur serangan teroris di dalam negerinya sendiri dengan target antara lain :
    ~ Turkey menampakan diri sebagaimana negara eropa lainnya adalah juga korban serangan teroris ISIS, artinya bagaimana mungkin Turkey disebut oleh dunia Internasional sebagai penyokong ISIS sedangkan mereka juga me jadi korban kebiadaban ISIS.
    ~ Erdogan dapat meminjam alasan terorisme dalam negeri sebagai legitimasi untuk membungkam Suku Kurdi yang selama ini menuntut merdeka dari penjajahan Turkey.

    2. Langkah Erdogan mengemis-ngemis minta maaf dari Vladimir Putin atas tertembaknya pesawat Shukoy 27 Rusia oleh tentara Turkey saat Rusia sedang menjalankan misi pembasmian teroris ISIS di wilayah Suriah.
    Surat permintaan maaf dirobek-robek oleh Vladimir Putin, disini Erdogan menjadi kecut hatinya.

    3. Kamuflase selanjutnya adalah dengan semakin mempererat hubungan diplomatik dengan Israel, hal ini dibumbui penyedap agar terbuka nya blokade laut dari Israel terhadap Gaza, dan sebagai pembuktian maka dikirimkan beberapa kapal penuh muatan bahan pangan ke Gaza demi menarik simpati rakyat Palestina yang selama ini terlanjur gandrung kepada Iran.

    Langkah catur politik kamuflase yang dilakukan Erdogan dikawasan demi tampil sebagai Santo Erdogan kurang membawa hasil sebagian rakyat Turkey gonjang-ganjing dan mulai muak terhadap Sang Kaisar dengan langkahnya yang menyeret Turkey kepada konflik kawasan yang hanya menghasilkan kekalahan telak.

    Erdogan membaca situasi ini dengan baik, maka secara licik dirancang lah sebuah kudeta oleh sebagian tentara muda perwira tingkat pertama, untuk itu supaya lengkap skenarionya kemudian diciptakan lah kambing hitam, tuduhan diarahkan kepada Gulem seorang tokoh yang sangat terkenal setelah Erdogan dan membayangi Erdogan dalam konstelasi politik dalam negeri Turkey.

    Tentu akan ada pertanyaan besar, apa iya Erdogan yang merancang kudeta terhadap dirinya sendiri?

    Sangat mudah menjawabnya :
    1. Turkey itu negara Sekuler berdasarkan Konstitusi negara tersebut.
    2. Tentara Nasional Turkey adalah alat kontrol bagi semua sendi kehidupan Sekularisme Turkey.
    3. Tentara akan kompak mengambil alih kekuasaan negara dari siapapun yang berkuasa, apabila pemimpin tersebut dianggap telah melanggar Sistem Sekuler Negara Turkey.

    Hubungannya dengan kudeta yang terjadi Jumat malam 15/07/2016, menimbulkan pertanyaan besar al :
    1. Kenapa tentara tidak kompak mengkudeta Erdogan dimana para jenderal AD dan AL sama sekali tidak terlibat.
    2. Kenapa hanya perwira pertama yang memimpin sekitar 105 bintara dan tamtama yang melakukan gerakan kudeta.

    Jawabannya adalah bahwa kudeta anak-anak ini cuma sebagai alat untuk :
    1. Mengukur seberapa besar Kaisar Erdogan mengontrol tentara Turkey.
    2. Mengukur seberapa besar dukungan rakyat Turkey ketika di SMS untuk turun kejalan, kalau rakyat menganggap demokrasi dibungkam oleh tentara.
    3. Mengukur siapa saja yang akan mengambil kepentingan terhadap peristiwa kudeta akal-akalan tersebut.

    Masih banyak alasan lainnya bahwa kudeta ini hanya akal-akalan Erdogan semata, sebab kalau memang Tentara Turkey benar-benar kudeta maka Erdogan tidak akan kembali ke Ankara dari Laminator, kemungkinan dia akan mengikuti saran Putin untuk mendapat suaka di Rusia.
    Nasib Erdogan selanjutnya ke depan akan sangat ditentukan oleh Bashar Al-assad, bayanganku kalau Assad tetap berkuasa maka Erdogan akan tersingkir dan lari dari Istana 1000 kamar nya yang megah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *