Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 30 July 2017

Inilah Enam Bukti Islam Tak Anti HAM  


islamindonesia.id – Inilah Enam Bukti Islam Tak Anti HAM

 

Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya sebagai makhluk yang memiliki martabat yang lebih dari makhluk lainnya. Karena manusia adalah makhluk berakal. Namun demikian, martabat manusia itu membutuhkan pemeliharaan dan penguatan.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs Toha Mahsun MPdi pada acara Silaturrahim dan Bakti Sosial dalam rangka Milad Aisyiyah ke-100 Miladiyah yang diadakan Pimpinan Ranting Aisyiah (PRA) Sidokumpul, di Gedung Panti, Jalan Ikan Gurami BP Kulon Gresik, Jumat (28/7/2017).

Agama Islam, katanya, sangat menjunjung tinggi kehormatan dan martabat manusia itu. Jadi sangat tidak beralasan jika ada yang mengatakan Islam itu rasis dan anti-HAM. Beberapa bukti dikemukakan Toha untuk mendukung pernyataannya itu.

Pertama, dalam Islam tidak ada paksaan dalam beragama. “Kebebasan agama adalah salah satu hak yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia, karena kebebasan beragama itu langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan,” terangnya.

Kedua, dalam Islam nyawa manusia sangat dihargai. “Dalam Islam nyawa manusia dipandang suci oleh Alquran. Hak hidup adalah hak asasi manusi yang paling utama bagi manusia,” ungkap Toha.

Menurutnya, perlindungan hukum Islam terhadap hak hidup manusia dapat dilihat dari ketentuan syariat yang menjunjung tinggi darah dan nyawa manusia melalui larangan membunuh, ketentuan qishas, dan larangan bunuh diri.

Ketiga, Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga lidah. “Artinya tidak boleh menyakiti orang lain, meskipun hanya melalui kata-kata. Bahkan diam lebih dianjurkan dari pada berkata-kata buruk,” ujarnya.

Bukti keempat, papar Toha, wanita dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat terhormat. “Selain itu wanita-wanita dalam Islam mendapat perlindungan yang selayaknya,” tutur Ketua Badan Penanggulangan dan Pencegahan Narkoba (BP2N) PDM Gresik itu.

Kelima, dorongan kepedulian si kaya pada si miskin juga membuktikan bahwa Islam memuliakan manusia. “Zakat, infak, dan shadaqah, adalah pranata-pranata yang memungkinakan kaum lemah mendapat perhatian yang memadai dalam Islam,” jelas Toha.

Keenam, Islam memandang bahwa manusia memiliki derajat yang sama. Kemualiaan bukan ditentukan oleh warna kulit, ras, jenis kelamin, suku bangsa. “Tetapi kemuliaan itu didasarkan derajat ketakwaannya kepada Allah,” jelasnya.

Toha menjelaskan Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hukum Islam mengatur secara detail bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. “Hal itu dimaksudkan supaya perlilaku manusia tidak melenceng. Seorang Muslim tiap kesempatan dan tiap waktu selalu terikat dengan agamanya. Hal ini memerlihatkan bahwa hubungan antara Tuhan dan manusia adalah hubungan yang terus menerus dan terjadi setiap tarikan nafas,” ungkap Toha.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *