Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 07 May 2013

Inikah Jasad Sahabat Nabi Itu ?


Sebuah foto yang dilansir oleh www.sunnafile.com  pada Selasa (7/5) memperlihatkan sosok  yang diklaim sebagai milik Hujr ibn Adi alias Hujr ibn Udai ra, sahabat Rasulullah yang jasadnya beberapa waktu lalu hilang diculik suatu kelompok bersenjata yang menamakan dirinya sebagai Front al-Nusra.

Menurut situs tersebut,  saat diambil dan diabadikan, sosok jasad Hujr ibn Udai terlihat masih utuh. “Dagingnya tak terlihat aus dan jelas tak ada seekor cacing pun yang berani memakannya,”tulis sunnafile.com

Namun dari foto tersebut ada kejanggalan dari sosok jasad  yang sama sekali memang masih utuh  itu. Jika dilihat dari keterangan sejarah ada disebutkan Hujr  meninggal dalam kondisi terpenggal kepalanya. Itu seperti disebutkan dalam  sebuah karya klasik Ibnu Hajar berjudul Al Ishabah Fi Tamyiz As Shahabah .  Dikisahkan Hujr bin Adi  yang merupakan seorang sahabat yang kritis terhadap pemerintahan Muawiyah dan pernah menjadi utusan Rasulullah  serta terjun dalam Perang Qadisiyah, tewas dibunuh  atas perintah Khalifah Muawiyah pada 51 H. 

Konon sebelum dipenggal lehernya, Hujr meminta para algojo untuk membiarkan dirinya berwudhu dan sholat dua rakaat  terlebih dahulu. Usai bershalat, para algojo lantas menggiringnya  ke sebuah kawasan di pinggiran kota Damaskus. Di sana sudah disiapkan  sebuah kuburan yang menganga  dan  kain kafan untuk jasadnya. “Engkau telah berkata bahwa engkau tidak gentar?”kata salah seorang algojonya setengah mengejek. 

Alih-alih menjadi marah dan panik, Hujr dengan tenang menjawabnya dengan kalimat “Aku tidak akan gentar walaupun telah kulihat kubur yang telah tergali, kafan yang telah terbentang, dan pedang yang telah terhunus!“ Kemudian seroang algojo maju ke hadapannya dan berkata, “Ulurkan lehermu!” Ia menjawab, “Aku tidak akan membantu pembunuhan terhadap diriku.” Maka secepat kilat,  algojo itu memenggal  lehernya. 

Mengacu kepada kisah di atas, penampakan foto jasad Hujr ibn Udai ini bisa jadi hanya hoax semata alias berita dusta.  Karena jika itu benar jasad beliau, tentunya keadaan nya harus terpisah antara badan dengan lehernya. Kecuali ada dua kemungkinan cerita sejarah itu hanya karangan atau telah terjadi suatu keajaiban. Wallahu a’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *