Ini yang Akan Dilakukan Imam Besar Masjid Istiqlal Sebelum Demo 4 November  

islamindonesia.id – Ini yang Akan Dilakukan Imam Besar Masjid Istiqlal Sebelum Demo 4 November

Jelang demo 4 November, saat tampil dalam acara talkshow di sebuah stasiun TV swasta, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa dirinya telah bersilaturahmi dengan para pimpinan Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) MUI. Dalam pertemuan itu, kata Tito, dirinya telah mendapat jaminan bahwa demo “Bela Islam” jilid II tersebut akan berlangsung tertib, aman dan tidak anarkis.

Meski demikian, Kapolri berharap agar semua pihak, terutama para tokoh agama dan para ulama agar turut memberikan pemahaman kepada masyarakat agar penyampaian aspirasi yang dijamin oleh konstitusi tersebut benar-benar berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Apa yang diharapkan Tito, tampaknya sudah dipersiapkan oleh pihak pengelola Masjid Istiqlal, tempat para demonstran akan berkumpul sebelum mereka melakukan aksi longmarch menuju Istana Negara.

Kepala Protokoler Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengatakan, bahwa sebelum Demo 4 November berlangsung, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar akan mengisi khotbah Shalat Jumat. Khotbah tersebut kata Abu, diharapkan akan dapat lebih menyejukkan suasana sehingga demo yang akan berlangsung bisa terhindar dari potensi anarkis.

“Alhamdulilah, khatib Jumat nantinya Imam Besar sendiri. Tentunya temanya juga menyejukkan dan mempersatukan. Kan tidak mungkin beliau memberikan ceramah yang sifatnya provokatif,” katanya saat ditemui di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).

Berdasarkan informasi yang beredar, malam ini diprediksi ribuan massa Demo 4 November akan mulai berdatangan ke Masjid Istiqlal.

Pihak Istiqlal pun berjanji akan menerima mereka dengan baik selaku tamu, tapi pada saat bersamaan juga meminta agar seluruh massa aksi tersebut dapat mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan, seperti menjaga kenyamanan dan keamanan di lingkungan Masjid Istiqlal, menjaga kebersihan, menggunakan air sebijak mungkin, dan tidak melakukan orasi-orasi politik di lingkungan masjid tersebut.

EH / Islam Indonesia