Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 20 July 2019

Imam dan Ulama Muslim ini Menyelamatkan Ratusan Umat Kristen dalam Sebuah Penyerangan


islamindonesia.id – Imam dan Ulama Muslim ini Menyelamatkan Ratusan Umat Kristen dalam Sebuah Penyerangan

Pemerintah Amerika Serikat memberikan penghormatan kepada seorang ulama Muslim berusia 83 tahun yang telah mengamankan 262 orang Kristen di masjid dan rumahnya ketika terjadi penyerangan di Nigeria tengah.

Imam Abubakar Abdullahi, bersama dengan empat pemimpin agama dari Sudan, Irak, Brasil, dan Siprus, dianugerahi the 2019 the International Religious Freedom Award (Penghargaan Kebebasan Beragama Internasional 2019), yang diberikan kepada para pejuang kebebasan beragama.

Imam Abubakar diketahui telah menyediakan tempat berlindung bagi ratusan umat Kristen yang melarikan diri dari serangan sekelompok penggembala Muslim, yang telah melancarkan penyerangan terkoordinir terhadap petani Kristen di 10 desa di Barkin Ladi di area Plateau State pada 23 Juni 2018, kata penyelenggara penghargaan dalam sebuah pernyataan.

Imam Abubakar menolak untuk memberitahu para penyerang ketika mereka menanyakan di mana para petani Kristen tersebut, kata Duta Besar Kebebasan Beragama Internasional, Sam Brownback, pada saat seremoni penyerahan penghargaan di Washington, Rabu (16/7).

“Sang Imam memberikan tempat kepada tetangga-tetangga Kristennya, melindungi 262 orang Kristen di masjid dan rumahnya… kemudian berdiri di depan pintu menghadapi para penyerang Muslim, memohon kepada mereka untuk mengampuni nyawa orang-orang Kristen di dalam, bahkan menawarkan untuk menukar hidupnya sendiri untuk mereka,” kata Brownback.

“Tindakannya menjadi saksi atas keberanian sejati, tidak mementingkan diri sendiri, dan cinta persaudaraan sejati,” katanya.

Lebih dari 80 orang telah tewas dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok penggembala, mereka juga membakar banyak rumah di desa-desa.

Kekerasan antara kelompok penggembala Fulani yang nomaden, yang sebagian besarnya adalah Muslim, dan petani, yang sebagian besarnya beragama Kristen, telah terjadi di Nigeria Tengah sejak tahun 2013.

Departemen Luar Negeri AS, penyelenggara penghargaan itu, mengatakan, Imam Abubakar tanpa pamrih telah mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan anggota komunitas agama lain, yang jika tanpa pertolongannya akan terbunuh.

Para penggembala bersenjata dilaporkan telah menimbulkan kekacauan terhadap berbagai komunitas di Nigeria Tengah untuk mengusir para petani dalam sebuah konflik yang dikabarkan lebih mematikan ketimbang pemberontakan Boko Haram.

PH/IslamIndonesia/Sumber: CNN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *