Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 10 May 2018

Ikuti Langkah Israel, Saudi dan UAE Dukung Amerika Sudutkan Iran


islamindonesia.id – Ikuti Langkah Israel, Saudi dan UAE Dukung Amerika Sudutkan Iran

 

Bukan rahasia lagi bahwa Arab Saudi merupakan sekutu dekat Amerika Serikat dan Israel di Timur Tengah. Sementara di sisi lain, Saudi menganggap bahwa Iran adalah musuh bebuyutan yang mesti dikucilkan dari pergaulan internasional. Tak heran bila kali ini pun, tanpa keraguan Saudi mendukung keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015.

Seperti dilaporkan Saudi Press Agency, Saudi juga menyambut pemberlakuan kembali sanksi terhadap Iran yang sempat dihentikan setelah kesepakatan itu dibuat.

Dikutip dari Khaleej Times, Rabu (9/5/2018), pada awalnya Kerajaan Saudi mendukung kesepakatan antara Iran dengan enam negara lain untuk membatasi pengembangan senjata pemusnah massal di Timur Tengah dan dunia. Namun akibat kedekatannya dengan Amerika dan Israel, membuat Saudi berubah sikap terhadap kesepakatan tersebut. Apalagi kesepakatan itu dianggap Saudi sebagai kemenangan diplomasi Iran di dunia internasional.

Selain Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) juga mengumumkan dukungannya terhadap keputusan Trump tersebut. Dukungan ini disertai berbagai alasan yang terkesan absurd, salah satunya, perjanjian tersebut tidak menjamin Iran akan menahan diri dari pengembangan senjata nuklir di masa depan. Karena itulah UAE menerima strategi Trump terkait hal tersebut.

Kepada negara-negara yang menjadi pihak dalam kesepakatan serta masyarakat internasional, Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA menyatakan agar mereka mendukung keputusan Trump menjadikan Timur Tengah sebagai zona bebas senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lain, demi menjaga keamanan dan stabilitas global. Padahal pada saat yang sama, mereka seolah tutup mata pada fakta: justru Israel yang merupakan penimbun senjata nuklir terbanyak di Timur Tengah.

Trump mengumumkan AS menarik dari perjanjian nuklir Iran, Selasa (9/5/2018) WIB. Merespon keputusan Trump, PM Israel, Benyamin Netanyahu menyebutnya sebagai “keputusan yang benar dan berani.”

Kendati demikian, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan, tak peduli apapun keputusan Amerika, Iran akan tetap dalam kesepakatan dengan lima negara lain, yakni Rusia, China, Jerman, Prancis, dan Inggris. Apalagi Rouhani mengaku yakin sejak awal bahwa Amerika tidak akan pernah konsisten kepada perjanjian nuklir Iran.

“Sejak awal kami sudah mengetahui bahwa AS tidak akan pernah memenuhi janji-janjinya, dan inilah yang terbukti pada kami dalam keputusan Trump keluar dari perjanjian nuklir… Kami akan berunding dengan negara-negara yang terkait dengan perjanjian nuklir. Pemerintah Iran konsisten kepada janjinya, tapi Washington tidak menghargai perjanjian internasional,” ujar Rouhani.

Dia juga menegaskan, “Keluarnya AS dari perjanjian nuklir merupakan penegaskan bahwa negara ini tidak menghargai perjanjian internasional… Ketika Dewan Keamanan percaya kepada perjanjian nuklir, Washinton malah secara resmi mengumumkan keputusan yang tidak menghormati semua perjanjian internasional.”

Presiden Iran kemudian menegaskan bahwa negaranya siap menghadapi segala keadaan pasca keputusan Trump.

“Jika perjanjian ini hanyalah sebatas tinta di atas kertas dan tidak menjamin kepentingan kami, maka ada jalan yang jelas bagi kami, dan kami siap menghadapi segala keadaan… Perjanjian ini bukan hanya antara AS dan Iran, melainkan perjanjian internasional,” tegasnya.

Rouhani menetapkan tenggat waktu “beberapa minggu” bagi masyarakat internasional, dan setelah itu dia akan memerintahkan kepada Badan Energi Atom Iran agar siap melakukan pengayaan uranium untuk keperluan pemenuhan kebutuhan energi alternatif di negaranya.

“Saya telah mengeluarkan doktrin kepada Badan Energi Atom Iran untuk melakukan tindakan yang urgen,” pungkasnya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *