Satu Islam Untuk Semua

Friday, 30 May 2014

Hina Muslim Berujung Persahabatan


Onislam.net.

Metode baru atasi rasisme di Inggris.

Seorang pria Muslim Inggris telah menemukan metode baru yang luar biasa untuk melawan rasisme di negerinya itu. Hal ini bermula ketika seorang pria pengangguran sambil berjalan di jalan Bradford merutukinya dengan berbagai kalimat yang mengarah pada penghinaan ras.

Mendengar kata-kata yang tidak mengenakkan itu, alih-alih membalas atau marah, pria Muslim itu malah menawarkan sebuah rumah dan pekerjaan kepada pria pengangguran yang menghinanya itu. Sikap inilah yang kemudian mengantarakan keduanya pada persahabatan.

“Ini adalah cara yang bagus untuk mengajarkan orang Asia di Bradford tentang bagaimana menanggapi rasisme,” ujar Aminur Chowdhury, pria berusia 30 tahun, kepada Telegraph dan Argus, dan dikutip dari OnIslam pada Jum’at (30/05).

“Semakin banyak Anda menunjukkan cinta, Anda akan semakin disenangi mereka,” tambahnya.

Chowdhury ditemui pelakunya, Ben Gallon, untuk pertama kalinya pada 14 Mei di luar pub Delius di Claremont.

Ketika Gallon, pria pengangguran berusia 27 tahun itu, melemparkan cercaan rasial di British Asian Muslim, ia sama sekali tidak mengharapkan respon Chowdhury—yang justru malah mengundangnya untuk minum dan mengobrol.

“Awalnya aku memalingkan muka, tapi kemudian aku berpikir untuk berbicara secara langsung tentang apa yang ia katakan itu. Aku berhenti untuk mengundangnya, lalu mengobrol dengannya selama sekitar 15 menit,” kata Chowdhury.

“Di hari berikutnya aku menemuinya untuk menawarkan pekerjaan. Saya peduli padanya. Ini adalah cerita yang positif,” tambahnya.

Dia menambahkan bahwa Ben adalah “passion” dan “kebersamaan itu menyenangkan”.

“Dia bukan orang jahat,” katanya.

“Saya menceritakan ini untuk mengirimkan pesan kepada masyarakat Bradford pada umumnya.”

Pembicaraan selama 15 menit telah mengubah hidup Gallon selamanya, yang telah kehilangan tempat tinggal sejak Maret.

“Saya sudah kapok. Apa yang saya katakan benar-benar keluar bukan dari karakter asli saya. Saya tidak rasis,” kata Gallon.

“Tidak ada pembenaran untuk menggunakan kata-kata itu. Semoga Tuhan mengampuniku. Aku menyesal. Ada hikmah di balik peristiwa ini,” lanjutnya.

Inggris merupakan rumah bagi sekitar  2,7 juta komunitas Muslim.

Menurut syariat Islam, seorang Muslim yang mampu wajib membayar zakat sebesar 2,5 persen untuk membantu orang miskin dan mereka yang membutuhkan. Islam juga sangat menganjurkan umatnya untuk sedekah dan infak.

Juli lalu, sebuah survei yang dilakukan oleh situs JustGiving, sebuah lembaga amal, telah menunjukkan bahwa umat Islam merupakan pemberi amal terbesar di Inggris, dibandingkan dengan agama-agama lain. [LS]

 

Sumber: OnIslam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *