Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 13 August 2019

HIKMAH-Husnudhan



Islamindonesia.id– HIKMAH – Husnudhan

Oleh: Abdillah Toha, pemerhati sosial, politik dan keagamaan

Ber-husnudhan atau berprasangka baik terhadap orang lain adalah suatu yang sangat dianjurkan oleh agama. Biasanya orang yang banyak husnudhannya adalah orang yang baik. Agama kita Islam bahkan meminta kita menutupi aib orang lain yang kita ketahui.

Hanya saja kita harus perjelas makna dan implikasi husnudhan, sebab terutama di zaman ini, di era post truth (pasca kebenaran), ketika informasi berlimpah dan banyak yang palsu, kalau kita berprasangka baik terus dan tidak berhati-hati, kita akan jadi korban atau mengorbankan orang lain dengan menyebarkannya.

Pertama, prasangka baik itu berlaku bila ada kemungkinan dua penafsiran atau lebih atas perilaku seseorang. Bila sudah jelas hanya ada satu penafsiran maka kita boleh menilai sesuai dengan norma agama atau norma yg berlaku umum di masyarakat.

Kedua, kita hidup ditengah-tengah berbagai karakter dan perilaku manusia yang bermacam-macam. Mau tidak mau  didalam hati kita akan memberi penilaian diam-diam. Kapan penilaian kita yg didalam hati itu boleh diekspresikan keluar?
Ketika kita berkeyakinan dan ingin melindungi orang lain dari akibat perilaku orang yang kita nilai atau ketika kita ingin agar orang lain tak mencontoh atau meneladani karakter buruknya.

Ketiga, kita memang tidak akan pernah mempunyai informasi yang lengkap dan sempurna tentang segala sesuatu atau tentang kiprah seseorang. Namun seringkali kita harus mengambil keputusan atau melakukan penilaian atas dasar informasi yg tidak sempurna. Kalau kita harus menunggu sampai informasi sempurna (yg tidak akan pernah terjadi), bisa jadi keputusan/penilaian kita jadi terlambat dan kosekwensinya merugikan banyak pihak.

Keempat, dalam hubungan antar manusia, ada transaksi yg berisiko kecil dan ada yg berisiko besar. Untuk risiko kecil, kita boleh husnudhan penuh tapi yang berisiko besar harus melakukan penilaian dgn seksama dan bila perlu su’uddhan guna meminimumkan risiko. Contoh ekstrem, bayangkan bila dalam perang kita berhusnudhan terhadap musuh kita. Dalam bisnis dan berpolitik, kita akan dihancurkan oleh pesaing dan lawan kita bila berhusnudhan berlebihan dan terus menerus.

Kelima, husnudhan yang tidak boleh diragukan dan dikompromikan sama sekali hanya kepada Allah yang merupakan sumber dari segala kebaikan, kebenaran, dan keindahan.
Wallah a’lam.

AT – 12052018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *