Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 28 October 2020

Habib Umar bin Hafidz tentang Penghinaan terhadap Nabi Muhammad: Hidupkan Sunnah dan Tunjukkan Kualitas Nabi kepada Mereka


islamindonesia.id – Habib Umar bin Hafidz tentang Penghinaan terhadap Nabi Muhammad: Hidupkan Sunah dan Tunjukkan Kualitas Nabi kepada Mereka

Habib Umar bin Hafidz menjelaskan akar masalah penghinaan terhadap Nabi saw dan bagaimana cara terbaik untuk menanggapinya. Berikut ini adalah penjelasan beliau sebagaimana dilansir dari muwasala.org:

Penghinaan yang Anda dengar yang ditujukan kepada guru kita, yang terpilih saw (yaitu Nabi Muhammad-red) di Prancis atau di tempat lain pada kenyataannya adalah hasil dari pengabaian ajaran-ajaran Tuhan dan Nabi mereka (“mereka” maksudnya adalah orang-orang Islam-red); mengabaikan kewajiban mereka, jatuh ke dalam mengerjakan hal-hal yang dilarang, dan menghormati tokoh non-Muslim tertentu.

Inilah akar masalahnya, yang kemudian menyebabkan orang-orang secara terbuka menyerang tokoh terbaik yang ada, saw (di dalam agama Islam, yaitu Nabi Muhammad-red).

Siapapun yang memiliki iman, meskipun hanya sedikit, harus bangkit dan menyadari bahwa mereka harus memilih antara Islam dan kafir, dan, kebenaran dan kepalsuan, dan mereka harus beralih sepenuh hati kepada Allah.

Tanggapan terbaik terhadap hal-hal seperti ini adalah dengan berpegang teguh kepada Sunah yang mulia, mengajarkan kepada orang-orang tentang kualitas yang luar biasa dari Nabi saw dan menganggap orang-orang itu (yang menghina Nabi-red) seolah-olah tidak ada, dan seolah-olah mereka tidak mencapai apa-apa, karena itulah kenyataannya, sebagaimana Allah dan Rasul-Nya telah memberi tahu kita.

Apa yang kita lihat adalah tindakan kebodohan yang berasal dari kemarahan yang membara yang mereka miliki ketika mereka melihat cahaya Nabi ini menyebar di tanah mereka dan di tempat lain terlepas dari upaya mereka (untuk mencegahnya-red).

Inilah pemenuhan janji ilahi: “Bahwa Allah akan memberikan transendensi-Nya kepada setiap agama lain.”

Kita harus berpegang teguh pada Sunah, menghidupkannya kembali di antara kita sendiri dan memungkinkan orang-orang untuk menyaksikan ajaran dan karakter Nabi dalam interaksi kita dengan mereka.

Inilah yang kemudian akan menjadi kunci untuk menghilangkan kegelapan ini dan sebagai sarana untuk membela kebenaran dan membela Rasulullah saw yang diutus dengan belas kasih oleh Tuhan yang Maha Pengasih. Dia datang untuk tujuan terbesar dan meninggalkan kami di jalan yang paling terang.

Semoga Allah mengizinkan kita untuk mengikutinya dengan sempurna, mencintainya secara mutlak dan mendukung cita-citanya, dan memungkinkan kita untuk mati dalam keadaan beriman, dan dibangkitkan bersamanya dengan disertai kemudahan dan keselamatan.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Reflection Path/FB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *