Satu Islam Untuk Semua

Friday, 11 February 2022

Habib Luthfi: Wali Songo Menyebarkan Islam Tanpa Menyakiti Agama Lain


islamindonesia.id – Habib Luthfi: Walisongo Menyebarkan Islam Tanpa Menyakiti Agama Lain

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI Habib Luthfi bin Yahya mengatakan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus dibentengi dari paham-paham yang ingin merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Paham itu, seperti intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang harus dibentengi dengan nasionalisme dan kejayaan bangsa.

“Generasi muda harus tahu bagaimana pejuang meraih kemerdekaan, juga kiprah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam dengan penuh toleransi tanpa harus menyakiti agama lain. Juga bagaimana dulu kerajaan-kerajaan besar lewat peninggalan-peninggalannya yang luar biasa,” ujar Habib Luthfi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, sebagaimana dikutip dari Antara.

Habib Luthfi mengaku telah mempelajari makna kebinekaan dan toleransi di Indonesia. Dari situ dia mengaku kagum dengan para pendahulu bangsa yang mampu menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke dalam bingkai NKRI.

Dia pun berkesimpulan bahwa setelah membolak-balik sejarah, bangsa Indonesia ternyata bukan keturunan bangsa penjajah, tetapi bangsa yang rasional, intelektual. Ini menjadi tantangan bersama agar NKRI tetap jaya di tengah gangguan berbagai paham-paham transnasional.

“Yang jadi pertanyaan, apakah generasi penerus ini sudah dipersiapkan untuk menjawab tantangan tersebut?” tanya Habib Luthfi saat menjadi narasumber Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan BNPT dengan Forkopimda, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme Provinsi Banten, di Pondok Pesantren Nurul Falah, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (7/2).

Dalam hal ini, Habib Luthfi mendukung upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam melindungi generasi muda dari paham radikal terorisme.

Menurut dia, kegiatan Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan ini sangat bagus untuk menggugah pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk bersatu memerangi paham kekerasan tersebut, sekaligus memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya nasionalisme.

“Generasi muda harus mencontoh bagaimana dulu Kerajaan Majapahit mampu menyatukan Indonesia. Saat itu Raja Hayam Wuruk atau Brawijaya dalam melakukan pendekatan terhadap umat Islam sampai memberikan tanah di Ampel. Pada waktu itu, Menteri Pertanian dan Menteri Ekonomi yang diangkat adalah Maulana Malik Ibrahim, sementara Menkeu Maulana Asmorodono,” kata Habib Luthfi.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Viva

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *