Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 22 January 2017

Habaib, Kiai Sepuh dan Puluhan Ulama Bahas Karut Marut Kondisi Bangsa


islamindonesia.id – Habaib, Kiai Sepuh dan Puluhan Ulama Bahas Karut Marut Kondisi Bangsa

 

Prihatin atas situasi dan kondisi dalam negeri yang dinilai banyak pihak semakin tidak kondusif dalam beberapa bulan terakhir ini, membuat para habaib, puluhan ulama dan kiai sepuh bersepakat untuk mengadakan pertemuan bersama dalam rangka membahas dan menemukan solusi terbaik bagi kepentingan umat dan bangsa.

Forum Peduli Bangsa (FPB) selaku inisiator acara menyatakan bahwa sesuai hasil sowan kepada Rais Aam PBNU sekaligus Ketua Umum MUI Pusat, akhirnya diputuskan bahwa acara silaturahmi sekaligus sharing pendapat itu akan digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlul Jannah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pimpinan KH Mahfudz Syaubari.

Sabtu (21/1/2017), para habaib, ulama dan kiai se-Indonesia hadir dalam semacam sarasehan bertajuk “Peran Habib, Ulama, dan Para Profesional Menuju Kedaulatan Bangsa” guna membahas beberapa hal, di antaranya penguatan ekonomi umat dan pendidikan pesantren, tak terkecuali terkait keprihatinan para ulama dengan kondisi bangsa dan karut marut politik hingga sistem Pemerintahan Indonesia.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat KH Ma’ruf Amin, pengasuh Ponpes Tebu Ireng Salahuddin Wahid, mantan Mendiknas Muhammad Nuh dan mantan Ketua DPR Marzuki Alie.

“Para ulama juga merasa prihatin dengan kondisi bangsa dan sistem Pemerintah Indonesia, yang akhir-akhir menjadi permasalahan di masyarakat,” ujar Kiai Ma’ruf mengaku perihatin atas gejolak yang akhir-akhir ini kerap menimpa bangsa Indonesia.

Mereka sepakat menelurkan berbagai usulan kepada pemerintah terkait dengan persoalan yang menimpa bangsa ini. Selanjutnya, usai pertemuan di Pacet semua yang hadir sepakat akan mengumpulkan seluruh tokoh ormas untuk memberikan masukan terhadap kondisi bangsa. Dia berharap adanya pertemuan ulama, kiai dan cendekiawan Islam bisa mencari solusi serta langkah konkret sebagai upaya untuk menyatukan bangsa dan seluruh rakyat Indonesia.

“Menjadi tugas penting bagi ulama dan kiai serta santri untuk berperan serta menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya. “Para kiai ini akan membuat usulan bagaimana bangsa ini utuh saling bersatu dan tidak ada terjadi kesalahpahaman antara kelompok yang satu dengan yang lain.”

Namun, Kiai Ma’ruf belum dapat memberikan gambaran secara rinci terkait format usulan tersebut. Menurutnya, usulan itu baru akan dibahas pasca acara tersebut selesai. Intinya, para ulama ini akan menggodok kajian-kajian demi kepentingan bangsa.

“Para kiai ini prihatin sehingga perlu ada upaya-upaya solusi kebangsaan. Supaya bangsa ini lebih bersatu. Usulannya masih akan dirumuskan. Saya nendukung upaya itu, karena itu positif,” kata Kiai Ma’ruf.

Hal senada juga dilontarkan pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah. Dalam pertemuan tersebut Gus Solah memberi masukan agar para kiai terlibat aktif melakukan sesuatu yang baik untuk membantu menyelesaikan kemelut bangsa saat ini.

“Ternyata Kiai Ma’ruf sudah mengambil prakarsa untuk mengadakan semacam kerukunan nasional, yang intinya mencari penyelesaian kemelut bangsa ini. Jangan kita pertajam lagi masalah yang ada. Tidak ada yang untung,” pungkas Gus Sholah.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *