Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 16 September 2020

Gus Ulil tentang Sertifikasi Halal: Melekatkan Status Halal Dalam Hal-Hal di Luar Makanan itu Berlebihan


islamindonesia.id – Gus Ulil tentang Sertifikasi Halal: Melekatkan Status Halal Dalam Hal-Hal di Luar Makanan itu Berlebihan

Ulil Abshar Abdalla, atau biasa disapa Gus Ulil, dalam akun Twitter-nya (14/9) mengemukakan pendapatnya tentang sertifikasi halal. Kiai muda yang juga menantu dari ulama sepuh Gus Mus ini mengatakan bahwa berlebihan dalam sertifikasi halal bukan sesuatu yang dikehendaki dalam Islam.

Untuk selengkapnya, simak pernyataan beliau di bawah ini. Untuk kepentingan penyajian redaksi mengedit sumber tulisan yang asalnya banyak singkatan dan beberapa salah ketik karena bersumber dari Twitter, tanpa mengubah makna aslinya. Selamat menyimak:

“Posisi saya dari sejak awal tidak berubah: Umat Islam memang diharuskan mengonsumsi makanan/minuman yang halal. Itu kewajiban moral-etis bagi setiap Muslim.

Tapi terlalu berlebihan mengorek-ngorek kehalalan sesuatu yang mau kita konsumsi, itu sikap “ghuluw”/berlebihan dalam agama. Ndak (tidak) baik.

Apalagi melekatkan status halal atau haram dalam hal-hal di luar makanan/minuman, itu jelas tindakan berlebihan dalam agama. Misalnya, melabeli baju atau kulkas sebagai halal, ini jelas ndak (tidak) tepat. Kalau baju, statusnya ya bersih atau kotor/najis, bukan halal-haram.

Over (berlebihan) setifikasi halal ini, menurut saya, bukan sesuatu yang dikehendaki dalam Islam. Tajassus atau meneliti secara berlebihan halal tidaknya sesuatu yang mau kita makan, najis tidaknya sesuatu yang mau kita pakai, itu bukan ajaran agama.

وما جعل عليكم فى الدين من حرج.

“Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (QS al-Hajj [22]: 78)

Agama tidak menghendaki kesulitan bagi kalian, demikian ajaran yang termuat dalam Quran. Karena itu, jika pas di luar negeri, saya tidak pernah ngotot mau mencari restoran halal. Yang penting saya ndak (tidak) pesan babi, titik.

Inilah yang dipraktekkan Gus Dur setiap ke luar negeri dulu.”

Menanggapi cuitan Gus Ulil, wartawan senior Farid Gaban berkata, “Sertifikasi halal kini merupakan proyek Kementerian Agama. Ini cara pemerintah untuk dapat duit di luar pajak. Negara ngaku sekuler tapi suka akan agama hanya untuk aspek yang bisa dimanfaatkan/dikomersialkan. Di samping sertifikasi halal, negara juga ngurus uang zakat dan haji.”

Gus Ulil kemudian membalas cuitan Farid Gaban, “Kacau banget, Kang.”

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Bismo Agung/Beritagar.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *