Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 16 March 2017

Gus Mus: Yang Benar Saja, Masak Gusti Allah Diajak Ngurusi Pilkada?


islamindonesia.id – Gus Mus: Yang Benar Saja, Masak Gusti Allah Diajak Ngurusi Pilkada?

 

Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan ‘Gema Shalawat, Muhasabah, dan Santunan Anak Yatim’ di Masjid Raya Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (13/3/2017). Dalam acara ini LDNU menghadirkan ulama besar sekaligus Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus.

Dalam kesempatan itu  Gus Mus menyatakan prihatin karena saat ini banyak orang yang meneriakkan Allahu Akbar tidak hanya di dalam shalat, tetapi juga di jalan-jalan, bahkan sampai dibawa-bawa dalam urusan Pilkada. Lantas Gus Mus mempertanyakan, sebenarnya mereka mengetahui atau tidak, maksud dari Allahu Akbar?

“Masak urusan Pilkada Gusti Allah diajak? Saya tanya, apa arti sampean mengucapkan Allahu Akbar? Apa, kok enggak ada yang jawab? Allah Maha Besar, sebesar apa Allah kok sampean mengatakan terbesar? Wong pengajian akbar, masjid akbar, dan imam besar juga ada, apa Tuhan sebesar itu?” tutur Gus Mus disambut tawa hadirin.

Gus Mus menceritakan bahwa dirinya pernah menggambar planet-planet, akhirnya ia menyimpulkan bumi itu sebesar biji kacang hijau. Suatu saat Gus Mus bertemu dengan ilmuwan yang mengerti bidang tersebut yang mengatakan terlalu besar kalau bumi digambarkan dengan kacang hijau, bahkan sebutir debu saja terlalu besar.

“Lha kalau sebesar debu, saya menerangkan kawan-kawan bagaimana. Makanya saya besarkan (gambar bumi) sekacang hijau. Sekarang pertanyaanya, di manakah kita?” tutur pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang itu pada acara yang dihadiri Wali Kota Bandung dan Kapolda Jabar.

“Ketika Allahu Akbar, di kepala sampean ada siapa? Kalau mengucapkan Allahu Akbar, tapi di dalam kepada terpikir Haji Sulam Jualan Bubur. Jangan sembarangan Allahu Akbar dulu, bahwa banyak ulama pingsan karena tahu betapa kecil kita ini. Bersamaan dengan 7,5 miliar penghuni di kacang hijau yang sudah saya besarkan tadi,” sambung Gus Mus.

Gus Mus tertawa kalau ada orang yang sombong hidup dalam kacang hijau. Ada yang merasa seperti Gusti Allah. Kalau dia marah dipikir Allah juga marah, kalau dia geram, dia pikir Allah juga geram. “Bandung saja tidak kelihatan, apalagi TPS-TPS. Allahu sebesar itu, tapi disuruh “ngurusi” Pilkada, berani sekali orang-orang Indonesia ini. Jangan mengatakan Allahu Akbar, tapi merasa dirinya lebih besar dari yang lain,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Gus Mus mengutip pendapat kakaknya yakni Kiai Cholil Bisri, “Kalau tidak bisa mengetahui bagaimana besarnya Allah, sudahlah maknai Allahu Akbar, aku sangat kecil sekali.”

Gus Mus mengakui bahwa memang sulit untuk mengecilkan diri sendiri, apalagi bagi yang mempunyai jabatan. “Jadi kita itu bagaimana, mengecilkan diri sendiri tidak bisa, membesarkan Tuhan tidak mampu,” jelasnya disambut hening para hadirin yang memenuhi alun-alun kota Bandung.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *