Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 24 June 2017

Gus Mus Tanggapi Slogan “Kembali pada Al-Qur’an”


islamindonesia.id – Gus Mus Tanggapi Slogan “Kembali pada Al-Qur’an”

 

Menurut ulama senior asal Rembang KH. Ahmad ‘Gus Mus’ Mustafa Bisri, tak sedikit orang yang salah memahami slogan ‘kembali pada Al-Qur’an dan hadis’. Mereka yang awam bahasa Arab bahkan memahami slogan itu kembali pada Terjemahan Al-Qur’an versi Departemen Agama.

Parahnya lagi, ada orang yang mengaku ‘ustadz’ mengeluarkan fatwa dengan modal terjemahan Al-Qur’an. Mereka menyerukan “kembali ke Al Qur’an”, namun ternyata maksudnya kembali ke Al Qur’an terjemahan Depag.

“Terjadinya kekacauan di Indonesia gara-gara itu,” kata Gus Mus ketika tampil di salah satu stasiun TV swasta bersama Prof. Quraish Shihab, yang tayang 21 Juni.

Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin Rembang ini mencontohkan kalimat dalam bahasa Arab seperti ‘Zaidun Qaiumun’, ‘Qaama Zaidun’, ‘Inna Zaidan Qaim’.

Meski kalimat di atas memiliki ragam bentuk, orang Indonesia hanya mengatakan ‘Zaid Berdiri’. Padahal dari berbagai bentuk kalimat itu memiliki makna berbeda-beda. “Nah, berapa yang hilang maknanya?” tanya Gus Mus secara retoris.

Bagi jebolan Al Azhar Mesir ini, bahasa Indonesia belum dapat mampu menampung makna dari seluruh bahasa Arab. Apalagi menampung bahasa Al-Qur’an yang memiliki ketinggian sastra sebagai salah satu mukjizatnya.

Gus Mus bilang, bayangkan jika orang awam diminta kembali pada Al-Qur’an seorang diri. Tanpa memahami bahasa Arab, tanpa pernah ‘ngaji’ soal Al-Qur’an.  “Apalagi orang itu mengaku bukan orang awam, tapi mengaku ustadz atau kyai, … ”

Karena itu, bagi Gus Mus, kembali pada Al-Qur’an berarti ‘ngaji’, kembali belajar ilmu Al-Qur’an ke tempatnya yang otoritatif, kembali ke pusat-pusat studi Al-Qur’an untuk menyelami khazanah yang tak bertepi dari kitab suci itu.

 

 

YS/IslamIndonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *