Satu Islam Untuk Semua

Monday, 16 January 2017

Gus Mus: Tak Boleh Asal Share di Medsos, Tabayun, Kalau Bicara Fikih, Apa Dia Ahlinya? Gurunya Siapa?


islamindonesia.id – Gus Mus: Tak Boleh Asal Share di Medsos, Tabayun, Kalau Bicara Fikih, Apa Dia Ahlinya? Gurunya Siapa?

 

Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatuth Tholibin Rembang, KH Ahmad ‘Gus Mus’ Mustofa Bisri, meminta pemerintah bersikap tegas untuk membendung munculnya hoax yang akhir-akhir ini sangat marak sekali. Pemerintah, bagi Gus Mus, harus tahu dan menganggap masalah peredaran hoax ini sebagai masalah serius.

“Pemerintah harus melindungi masyarakat dari hal-hal yang membuat gaduh,” kata Gus Mus dalam wawancara dengan Tempo, Kamis malam, 5 Januari 2017.

[Baca juga: Hoax Kian Meresahkan, Gus Mus: Kita ini Kok Balik ke Zaman Qabil dan Habil, Ganas Saling Mangsa]

Karena menjadi masalah serius, jebolan Al Azhar Mesir ini setuju jika pemerintah memblokir situs-situs yang mengabarkan berita bohong. Menurutnya, jika cerdas menggunakan media sosial, masyarakat akan mendapatkan manfaat.

Sebab, di media sosial itu komplet. Ada ahli fikih, sejarah, sastra, bahkan ada presiden, wakil presiden, gubernur, bupati-bupati, dan lain-lain yang berjejaring di media sosial.  Di mata Gus Mus, belajar tak harus di sekolah atau pesantren.

Meski demikian,  alumnus Ponpes Krapyak Yogyakarta ini juga menyarankan agar pengguna berhati-hati dalam menyerap informasi dari media sosial.

“Tidak boleh asal share. Perlu tabayun dulu. Yang omong siapa? Kalau ada orang ngomong fikih, apa dia ahli fikih? Gurunya siapa? Sekolahnya di mana? Kita perlu tahu rekam jejak (penulis),” kata Gus Mus.

[Baca juga – Gus Mus: Waspadai ‘Orang Pintar Baru’]

Ulama asal Rembang ini menyebut, di media sosial sebenarnya sudah ada fasilitas untuk memerangi hoax. Misalnya, di akun seseorang ada fasilitas block, remove maupun unfriend.

Namun, fasilitas ini sering tak digunakan. “Pokoknya akun yang mengajak berantem, siapapun, alasannya apapun, tolak saja. Jangan dihiraukan. Kalau masih ngeyel ya diblokir,” katanya.

Seperti diketahui, Gus Mus adalah sosok kiai pesantren yang akrab dengan perkembangan zaman. Sejak lama, Gus Mus menggunakan media sosial dengan akun di Twitter @gusmusgusmu dengan jumlah pengikut sudah mencapai 850 ribu pengikut. []

[Baca juga: Cuitannya di Twitter Dinilai Sesat, Gus Mus: Jangan Sok Paling Islam, Itu Berlebihan]

 

YS/ Islam indonesia/ sumber: tempo.co

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *