Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 25 March 2018

Guru Besar UIN Ungkap Syarat Bangun Poros Islam Kebangsaan


islamindonesia.id – Guru Besar UIN Ungkap Syarat Bangun Poros Islam Kebangsaan

 

Menjelang pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019, seluruh partai politik saling berlomba memikat hati rakyat sebagai upaya memperoleh dukungan politik agar jatah dan bargaining politik masing-masing, baik di DPR maupun pemerintahan makin diperhitungkan. Tak heran jika berbagai manuver pun dilakukan, baik oleh partai-partai lama maupun partai baru. Ada yang sebagian sudah menentukan keberpihakan dan merapat ke salah satu dari dua kubu lama yang sudah ada, sementara sebagian lainnya masih bersikap mengambang, dan belakangan santer memunculkan wacana perlunya kehadiran poros ketiga, poros alternatif yang mengusung Islam Kebangsaan.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat memandang jika mau membangun Poros Islam Kebangsaan harus dimulai dari individu yang kuat dan memiliki akar dalam kehidupan publik. Dalam konteks bernegara, sekalipun pilar agama militan, kalau pilar sains dan pranata sosial lemah, negara pasti lemah. Ekonomi lemah, kualitas pendidikan dan demokrasi sulit bersaing.

“Umat Islam punya saham politik yang besar dalam berdirinya republik ini. Yang paling banyak pahlawannya dan orang yang berjuang itu umat Islam. Logis jika umat Islam minta jatah yang banyak,” ujarnya, Sabtu (24/3/2018).

Ia menambahkan, menghadapkan Islam dan kebangsaan perlu dipertimbangkan dalam waktu dan konteksnya karena semua partai sadar bahwa tanpa dukungan Islam, mereka tidak akan menang karena umat Islam sangat besar jumlahnya.

Dengan one man one vote, semua parpol ingin memperbanyak saham. Saham itu berupa jumlah pemilih. Semakin besar pemilih, semakin banyak kursi yang dimiliki di DPR. “Semakin banyak kursi di DPR, semakin besar posisi bargaining dalam meminta jatah menteri ke presiden,” ujarnya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *