Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 20 May 2014

Gertakan Saudi Berujung Kepanikan Belanda


 AFP.

Tindakan Geert Wilders yang telah mencetak dan menyebarluaskan stiker berisi penghinaan terhadap bendera Saudi dan Islam ditanggapi serius oleh pemerintah Arab Saudi.

 

Pemerintah Belanda akan mengirim utusan ke Riyadh pekan ini untuk membicarakan secara serius perihal keputusan Pemerintah Arab Saudi yang telah menjatuhkan sanksi langsung pada negara Eropa itu. Sanksi tersebut dijatuhkan karena seorang politisi sayap kanan Belanda telah menghina Islam dan Arab Saudi.

Maurice Pourchez, sekretaris pertama untuk urusan ekonomi dan budaya di Kedutaan Besar Belanda di Riyadh, mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans mengatakan kepada saluran televisi resmi negara bahwa ia akan mengirim direktur eksekutif urusan politik untuk Kerajaan.

“Timmermans juga telah menyatakan keinginannya untuk segera mengunjungi Arab Saudi guna memperkuat hubungan,” kata pejabat itu.

Pourchez menjelaskan hubungan ekonomi yang tumbuh antara kedua negara. Perdagangan antara Arab Saudi dan Belanda mencapai 6 miliar euro (sekitar SR31 miliar) dengan ekspor Saudi ke negara itu mencapai hampir SR20 miliar.

“Kami belum menerima informasi resmi tentang keputusan Arab Saudi untuk memangkas hubungan perdagangan,” kata Pourchez, menambahkan bahwa negaranya akan melakukan upaya habis-habisan untuk memperbaiki hubungan.

“Insiden itu terjadi sekitar empat bulan lalu,” kata pejabat itu tentang anggota parlemen Geert Wilders yang telah mencetak dan menyebarluaskan stiker berisi penghinaan terhadap bendera Saudi dan Islam.

Ditanya apakah keputusan Saudi memiliki dampak pada perusahaan-perusahaan Belanda, Pourchez mengatakan : “Kami berharap hal itu tidak terjadi dan perusahaan-perusahaan Belanda yang telah menyatakan keprihatinan. Sekitar 30 perusahaan Belanda beroperasi di Arab Saudi dan ada banyak perusahaan di Belanda yang memiliki hubungan dagang dengan Kerajaan.”

Dewan Saudi Chambers mengatakan baru-baru ini bahwa mereka telah menerima perintah dari pemerintah Saudi untuk melarang perusahaan-perusahaan Belanda mengambil bagian dalam proyek-proyek masa depan di Inggris, secara langsung dan melalui subkontrak. Perintah itu juga mengurangi seminimal mungkin jumlah visa, “Bagi perusahaan-perusahaan Belanda dan investor yang bukan bagian dari proyek-proyek vital di Inggris.”

Larangan juga berlaku untuk delegasi perdagangan antara kedua negara.

Pemerintah Belanda dilaporkan tidak bertanggungjawab atas tindakan yang telah dilakukan Wilders, sebab pemerintah Belanda menilai, tindakan menghasut bukan bagian, atau perwakilan pemerintah Belanda.

Sebelumnya, Wilders membandingkan Al Qur’an dengan Mein Kampf Adolf Hitler. Ia juga menyalahkan Arab Saudi atas serangan teroris di seluruh dunia.

Saudi dan ekspatriat telah menyambut keputusan Kerajaan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Belanda karena gagal mengambil tindakan terhadap Wilders. “Saya memberikan dukungan sepenuh hati kepada pemerintah Saudi untuk mengambil keputusan yang cepat dan tegas untuk mengakhiri kebencian anti-Islam yang berasal dari Belanda,” kata Yousuf Al-Kuwailet, seorang intelektual Muslim dan kolumnis Saudi.

Dia mengatakan Wilders telah mengganti syahadat pada bendera Saudi dengan kalimat menyerang Islam dan Nabi Muhammad Saw.

“Kebebasan berolahraga, berbicara dan menyebarkan kebencian adalah hal yang berbeda,” kata Al-Kuwailet.

Saat ditanya mengapa pemerintah Belanda tidak mengambil tindakan terhadap Wilders untuk serangan kecaman rasis dan anti-Islam.

Abdul Rahman, seorang blogger Muslim Belanda, berkomentar : “Saya senang mendengar sentimen memusuhi Islam ditanggapi serius. Negara ini memungkinkan benci pada pidato Wilders terhadap Muslim dan Islam. Hal ini mendorong kelompok ekstrimis untuk menyerang umat Islam.”

Blogger Roy Jenkins mengatakan : “Wilders itu bodoh bodoh yang membawa malu pada orang-orang Belanda. Sebagian besar penduduk Belanda menghormati orang tanpa membedakan agama, gender atau ras dan sikap liberal. Ini memungkinkan politisi populis seperti Wilders untuk berkhotbah kepada yang kurang berpendidikan.”

“Belanda, Arab Saudi dan dunia yang lebih luas harus menentang rasisme dengan membangun jembatan bukannya membakar mereka. Beberapa tahun terakhir telah melihat pekerjaan besar yang dilakukan antara perusahaan dan universitas di kedua negara, dan dengan membiarkan kata-kata Wilders dianggap serius, semua pekerjaan yang baik bisa sia-sia,” katanya. [LS]

 

Sumber: Arabnews.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *