Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 25 February 2015

FOTO – Desa Kami, Potret Kesederhanaan


Kala kabut tebal masih menyelimuti desa, dingin sepagi itu pun tak mengurangi semangat petani menjemput  garapan di sawah dan ladang mereka.

Bagi petani, riak sungai dengan kejernihan airnya adalah kehidupan, tingginya gunung adalah penyemangat hidup, padi menguning adalah harapan dan pelajaran. Pelajaran akan kerasnya perjuangan namun nikmatnya di penghabisan.

Sawah dan ladang adalah impian dan simpanan petani untuk generasi masa depan. Namun mampukah mereka menghadapi roda zaman yang menghadang?

REGENERASI – Seorang nenek asik menanam padi ditemani sang cucu di pesawahan desa bulungan, Jepara.

 

MENGALIR JERNIH – Air Sungai yang masih jernih dengan bebatuan besar di desa Papasan, Jepara.

 

ANTARA DUA MENARA – Pembangunan menara masjid yang masih belum sempurna di area pesawahan desa Pamoyanan, Tasikmalaya.

 

EMBUN MENGGANTUNG –  Sisa-sisa embun membentuk bulir air di ujung daun padi. Pesawahan desa Pamoyanan, Tasikmalaya.

 

FAJAR BARU – Matahari di balik gunung baru saja menyingsing, menyinari area pesawahan desa Cipanas Pamoyanan, Tasikmalaya

 

MENEMBUS KABUT – Dua orang nenek menyusuri jalan setapak di gunung Gajah Mungkur desa Cepogo, Jepara.

(MA/Islam Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *