Satu Islam Untuk Semua

Friday, 17 January 2014

Film Palestina “Omar” Masuk Nominasi Oscar


 Film asal Palestina, Omar, dinyatakan masuk ke dalam nominasi penghargaan dunia, Oscar. Film ini menjadi film kedua dari Palestina yang berkompetisi bersama film terbaik dari negara lainnya di ajang bergengsi ini.

Dalam pengumuman nominasi Oscar yang diumumkan pada Kamis (16/01) pagi kemarin, Omar masuk ke dalam kategori Film Berbahasa Asing terbaik, dan akan bersaing dengan film dari negara-negara lainnya, termasuk film asal Italia The Great Beauty, yang telah memenangkan film untuk kategori sama di Golden Globe.

Selain The Great Beauty, film Palestina ini juga akan bersaing dengan The Broken Circle Breakdown dari Belgia, The Hunt dari Denmark, dan The Missing Picture dari Kamboja.

Hany Abu-Assad, selaku sutradara mengatakan kepada Al Jazeera bahwa film ini memiliki potensi untuk membantu dunia dalam mengenal Palestina lebih dekat. Menurutnya, film merupakan contoh yang baik untuk mengalihkan perhatian dunia kepada Palestina, yang belum banyak dikenal dunia.

Sebelum ini, film Paradise Now yang juga disutradarai oleh Abu-Assad menerima nominasi sebagai Film Berbahasa Asing Terbaik Oscar ke-78 di tahun 2006. Ketika itu, sempat terjadi kontroversi ketika pihak Oscar menyatakan bahwa film ini berasal dari “Otoritas Palestina” dan kemudian menggantinya menjadi “Wilayah Palestina”. Film ini juga menjadi film Palestina pertama yang dinominasikan dalam Oscar, dan membawa nama Abu-Assad sebagai salah satu sutradara ternama.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini film Omar benar-benar berada di bawah bendera Palestina, dan Abu-Assad mengungkapkan bahwa ini merupakan langkah awal yang tepat untuk negaranya.

“Tidak salah lagi, ini adalah sebuah film Palestina,” jelas Abu-Assad. Pendanaan film ini 95 persennya memang didanai oleh Palestina, sementara sisanya dari Dubai.

Omar bercerita tentang seorang pemuda Palestina yang berasal dari Tepi Barat, bernama Omar, yang ditangkap lalu dipukuli oleh pihak intelejen Israel setelah tiga orang pemuda Palestina memutuskan untuk membunuh seorang tentara Israel. Setelah itu, Omar dipaksa untuk bekerja sebagai agen ganda untuk intelejen Israel. Melalui film ini, Abu-Assad menggambarkan keputusan sulit yang harus diambil oleh Omar dalam permainan yang melibatkan pihak yang berwenang dari Israel.

Mampukah film Palestina ini bersaing dan menjadi pemenang dalam Academy Award ke-86 ini? Tampaknya kita harus menanti hingga 2 Maret mendatang untuk mengetahui jawabannya. [Aljazeera]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *