Fallujah Sepenuhnya Kembali ke Tangan Pemerintah Baghdad
Islamindonesia.id–Fallujah Sepenuhnya Kembali ke Tangan Pemerintah Baghdad
Komandan pembebasan Fallujah pada Ahad 26 Juni secara resmi mengumumkan berakhirnya operasi militer di kota bagian Barat Irak.
Letjen Abdul Wahab al-Saidi, komandan operasi militer tersebut, menyatakan kepada televisi resmi Irak bahwa kota terakhir yang beberapa hari lalu masih diduduki kelompok ISIS telah sepenuhnya dibebaskan.
“Kami umumkan dari pusat daerah Golan bahwa kota ini telah dibersihkan oleh divisi kontra teror dan kita sampaikan kabar gembira kepada rakyat Irak bahwa pertempuran Fallujah telah berakhir,” katanya.
Saidi lebih lanjut menyatakan bahwa lebih dari 1,800 militan Takfiri terbunuh dalam operasi Fallujah. Sejumlah media Arab memperkirakan angka korban pertempuran di Fallujah mencapai 3 ribu jiwa dengan 80 ribu lain mengungsi ke kemah-kemah yang disediakan PBB dan lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan lain. Hampir semua kemah itu berada di wilayah padang pasir yang terbentang luas di provinsi Anbar.
Fallujah yang berada sekitar 65 kilometer (40 mil) sebelah barat Baghdad sejak Januari 2014 jatuh ke tangan ISIS. Ibukota provinsi Anbar ini juga dikenal sebagai pintu masuk penyelundupan senjata dari Arab Saudi via Yordania dan Suriah.
Pasukan pemerintah Irak dibantu sejumlah sukarelawan memulai serangan militer ke daerah ini pada 23 Mei (bertepatan dengan hari Nisfu Sya’ban) silam. Setelah perang selama beberapa pekan dengan kelompok teroris ISIS, pasukan Irak berhasil memasuki pusat kota Fallujah pada 17 Juni lalu tanpa perlawanan yang berarti dari ISIS dan langsung memasang bendera nasional Irak di kompleks pemerintahan di sana. Namun sejak saat itu pertempuran jalanan masih terus berlangsung hingga sepekan setelahnya.
Setelah berakhirnya operasi Fallujah, mata pemerintah dan tentara Irak yang dibantu oleh sukarelawan yang lebih dikenal dengan Hashad Shaabi kini tertuju ke Mosul, Ibukota ISIS di Irak. Komandan Hashad Shaabi, Hadi Al-Amiri, sejak sepekan lalu telah menyatakan bahwa Mosul adalah target selanjutnya, mengingat di situlah pertama kali ISIS mendeklarasikan khilafahnya sebagai bentuk pemberontakan nyata terhadap Baghdad.
Kekalahan
AJ/IslamIndonesia
Leave a Reply