Empat Panduan Bagi Orang Tua yang Ingin Mengajarkan Agama kepada Anaknya dari Haidar Bagir

islamindonesia.id – Empat Panduan Bagi Orang Tua yang Ingin Mengajarkan Agama kepada Anaknya dari Haidar Bagir

Haidar Bagir, presiden direktur Kelompok Mizan, yang juga penulis buku-buku tentang Tasawuf dan Pendidikan, dalam akun Twitter-nya (22/8) menulis tentang panduan bagi orang tua yang ingin mengajarkan agama kepada anak-anaknya.

Beliau menulis empat poin mengenai hal ini. Demi kepentingan penyajian, redaksi mengedit tulisan beliau secara minor tanpa mengubah makna dasarnya. Berikut ini selengkapnya:

1. Buat orang tua yang ingin anak-anaknya beragama secara positif: Benamkan mereka dalam religiusitas – yang penuh kedamaian dan kebaikan hati – lewat aktivitas-aktivitas spiritual (ritual dan non-ritual) yang penuh dengan kekhusyukan.

Lalu kenalkan agama secara rasional-intelektual, agar keberagamaan mereka penuh dengan kebaikan dan bersifat intelektual.

2. Hindarkan pemaksaan/intimidasi. Tekankan orientasi Tuhan sebagi yang Pengasih-Penyayang. Maklumi kekurangan-kekurangan mereka dalam menjalankan ritus-ritus formal sambil terus dorong mereka agar lebih berdisiplin.

Agar, alih-alih menyebalkan, agama pada akhirnya membuat mereka nyaman dan mereka mau menyelenggarakannya dengan suka rela.

3. Ajarkan makna ritus-ritus yang kita dorong mereka untuk melakukannya. Apa makna gerakan-gerakan/bacaan-bacaannya. Dampak perilaku mulia apa yang seharusnya lahir dari ritus-ritus tersebut.

Karena, pada puncaknya, semua ritus adalah jalan menuju pengembangan akhlak mulia. Bahwa ritus akan hampa jika tak berdampak pada perilaku.

4. Akhirnya, sudah tak bisa dihindari lagi orang tua, sampai batas tertentu, harus menguasai pemikiran keagamaan dan makna ritus-ritus keagamaan agar bisa menerangkannya kepada anak-anak, agar mereka beragama dengan penuh kesadaran.

Tanpa itu, kritisisme anak-anak sekarang hanya akan melihat agama sebagai warisan kedaluwarsa.

Demikian pemaparan dari Haidar Bagir, semoga pembaca dapat mengambil manfaatnya.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Mizan