Satu Islam Untuk Semua

Friday, 11 April 2014

Ekstremis Muslim di China Larang Orang Tertawa dan Menangis


China Daily

Umat yang tidak mengikuti ajakan mereka dianggap sampah dan pengkhianat.

 

Ekstremis Muslim di kawasan Xinjiang, sebelah barat China akan melarang orang tertawa dalam acara pernikahan dan menangis di acara pemakaman. Hal itu seperti diungkapkan gubernur wilayah tersebut, Nur Bekri, beberapa waktu lalu, seperti dilansir surat kabar China Daily.

Bekri juga menyatakan, kelompok ekstremis itu mencoba mempengaruhi kaum muda yang belum tahu apa-apa dengan iming-iming jihad dan surga. Mereka mencoba menghasut dan menanamkan fanatisme buta terhadap agama dan menyebarkan doktrin yang sejatinya menyimpang dari agama. Bila digambarkan, lanjut Bekri, ekstremisme agama itu sebagai “tumor” yang mengancam wilayah tersebut.

Kata Bekri, kaum muda diajak bergabung dalam kegiatan teroris hanya digunakan sebagai alat yang bermuara pada politik, mereka itu ditipu.

“Mereka (ekstremis agama-Red) telah terang-terangan menyimpang ajaran agama, seperti memberikan iming-iming surga dengan jihad, membunuh kafir bernilai sepuluh tahun lebih baik dari kesalehan, dan mereka juga diiming-imingi akan mendapatkan apa yang diinginkan kelak bila di surga,” kata Bekri, seperti dikutip dari situs China Daily, pada Jum’at (11/04).

Umat yang tidak mengikuti ajakan mereka dianggap sampah dan pengkhianat, lanjutnya. Padahal, selama ini, Muslim Uighur di Xinjiang secara tradisional mengamalkan ajaran Islam moderat. Tapi, entah mengapa, akhir-akhir ini mereka mulai mempraktikkan ajaran Islam layaknya di Arab Saudi dan Pakistan, seperti memakai cadar bagi perempuan, dan lain sebagainya.

Bekri sendiri merupakan warga Uighur. Ia menuding, kelompok militan telah mengabaikan tradisi dan ingin memaksakan agama.

“Mereka melarang menonton televisi, membaca koran, mendengar radio, tidak boleh tertawa saat acara pernikahan dan menangis saat pemakaman. Mereka memaksa kaum laki-laki menumbuhkan janggut dan perempuan memakai burka,” ujar Bekri.

Sementara itu, pihak pemerintah dalam beberapa tahun ini tengah berjuang mengatasi situasi tersebut dan terus mengawasi dan menjaga keamanan dengan ketat. Bahkan, Bekri bersumpah untuk segera menghentikan penyebaran doktrin ekstremisme agama di wilayah tersebut.

 

Sumber: China Daily

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *