Satu Islam Untuk Semua

Monday, 05 May 2014

Dua Daging Terbaik (Sekaligus) Terburuk Manusia


blissmuah.com

‘Ketahuilah, tidak ada yang menjerumuskanku ke neraka kecuali lidah ini’Kitab al-Zuhud, hal. 154.

 

Suatu hari, seorang budak bernama Lukman diperintah tuannya untuk menyembelih seekor kambing. Dia pun bergegas melaksanakan apa yang diperintahkan majikannya tersebut. Tak lama kemudian, tuannya berkata, “Jika sudah selesai kau menyembelih kambing itu, bawakan padaku dua potong daging terbaik.”

“Baik, Tuan,” jawab Lukman penuh takzim.

Seperti apa yang diperintahkan, usai menyembelih, Lukman pun segera memberikan dua potong daging yang diminta tuannya.

Namun, sang majikan terkejut ketika melihat yang diberikan budaknya itu hanya sepotong daging lidah dan sepotong daging hati. Ia pun bertanya, “Tidak adakah daging yang lebih baik daripada ini, Lukman?”

“Tidak ada, Tuan! Kedua daging itulah  yang terbaik,” jawab Lukman.

“Baiklah, kalau begitu kau potong satu ekor kambing lagi dan berikan padaku dua potong daging terburuk untukku!”

Hal yang sama pun dilakukan Lukman. Ia memotongnya, dan kemudian membawakan dua potong daging yang sama dengan sebelumnya, hati dan lidah, ke hadapan tuannya.

Melihat jenis daging yang diberikan Lukman sama dengan sebelumnya, sang tuan semakin heran.

“Saat aku meminta daging terbaik, kau memberiku lidah dan hati. Dan sekarang, saat aku memintamu memberikan daging terburuk, kau juga memberiku lidah dan hati. Apa maksudmu, Lukman?”

“Tuan, maafkan saya, tapi memang demikianlah adanya. Tidak ada sesuatu yang lebih baik dari keduanya jika keduanya baik, dan tidak ada sesuatu yang lebih buruk dari keduanya, jika keduanya buruk.”

——

Kisah ini merupakan adaptasi dari kisah Lukman al Hakim yang diceritakan oleh Khalid bin Rabi’ dalam sebuah kitab berjudul al-Zuhud karya Imam Ahmad bin Hambal.

Lukman merupakan seorang budak yang disebut berbagai literatur Islam sebagai salah satu orang bijak di zamannya. Bahkan, namanya juga diabadikan khusus dalam Al Qur’an dengan nama surat yang sama, dan berisi tentang berbagai makna hikmah yang patut dijadikan teladan.

Lidah dan hati disebut Lukman sebagai dua daging terbaik sekaligus terburuk bagi manusia. Dalam sebuah riwayat, at-Tirmidzi mengatakan, Rasul Saw. bersabda, “Jika tiba waktu pagi, maka seluruh bagian tubuh manusia akan menyerang lidah dan berkata kepadanya, ‘Bertakwalah kamu kepada Allah karena kebahagiaan kami semua bergantung padamu, begitu pula kecelakaan kami semua bergantung padamu juga.”

Adapun tentang hati, Rasulullah Saw. bersabda, “Di dalam tubuh kita ada segumpal daging, yang apabila dia baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan apabila dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh itu. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati.” (H.R. Bukhari)

Dalam ungkapan lain Rasulullah Saw. bersabda, “Hati itu bagaikan raja, dan hati itu memiliki bala tentara. Apabila raja itu baik, maka baiklah seluruh bala tentaranya, dan apabila hati itu buruk, maka buruklah seluruh bala tentaranya.”

Rasulullah Saw. menghubungkan keduanya (lidah dan hati),“Tidak akan sempurna iman seorang hamba kecuali bersih hatinya, dan tidak akan bersih hatinya kecuali lidahnya benar.” (Ensiklopedi Mizan al-Hikmah jilid 4, hal. 114-115).

Hal ini juga disadari oleh Khalifah Abu Bakar, sehingga pada suatu hari Sayidina Umar bin Khattab, melihat Abu Bakar, sedang menarik-narik lidahnya dengan tangannya, lalu Umar bertanya, ‘Apa yang Anda lakukan wahai Khalifah Rasulullah?’ Abu Bakar menjawab, ‘Ketahuilah, tidak ada yang menjerumuskanku ke neraka kecuali lidah ini’ (Kitab al-Zuhud, hal. 154)

Ya, begitulah lidah dan hati. Dua senjata istimewa yang diberikan Allah Swt kepada seluruh umat manusia. Siapa yang menggunakannya sebagai sesuatu yang bermanfaat, maka selamatlah ia. Begitu pun sebaliknya. Persis seperti dua mata pisau, bukan? Lantas, mana yang hendak Anda pilih?

Berbagai sumber

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *