Satu Islam Untuk Semua

Friday, 13 June 2014

Dilema Ramadhan Bagi Pesepakbola Muslim di Piala Dunia


Fifa.com

Meski beberapa pesepak bola Muslim meminta izin untuk makan dan minum selama bulan Ramadhan, namun, ada juga yang memilih untuk tetap menjalankan puasa sembari menjalani pertandingan.

 

Ketika dunia mengikuti hiruk pikuk peluncuran Piala Dunia 2014 di Brasil, beberapa mata tertuju pada sebuah galaksi bintang Muslim di tim yang berbeda, yang akan menjalankan puasa Ramadhan selama turnamen untuk pertama kalinya sejak 1986.

Dilansir laman OnIslam.net, bulan Ramadhan yang akan jatuh pada 28 Juni tersebut, telah menciptakan dilema bagi para pemain Muslim yang akan berpartisipasi dalam pertandingan. Sebab, itu berarti Ramadhan akan berlangsung bertepatan dengan hari pertama digelarnya babak 16 besar Piala Dunia 2014, yang dibuka Kamis (12/06) kemarin.

Karenanya, beberapa bintang dunia yang beragama Islam dan akan tampil di pertandingan bola paling bergengsi di dunia itu, harus bisa mensiasati kewajiban mereka, baik sebagai umat Islam untuk menjalankan puasa maupun sebagai pemain, yang pada saat bersamaan dituntut untuk tampil prima di atas lapangan.

Prancis, Bosnia Herzegovina dan Pantai Gading merupakan beberapa negara yang punya cukup banyak pemain Muslim.

Di Prancis ada nama Karim Benzema dari Real Madrid, Mamadou Sakho dari Liverpool, bek Arsenal Bacary Sagna dan Moussa Sissoko Newcastle yang semuanya merupakan Muslim.

Sementara itu, Pantai Gading ada nama Yaya bersaudara dan Kolo Toure, Manchester City dan Liverpool masing-masing, mantan striker Arsenal Gervinho dan gelandang Newcastle Cheick Tiote juga Muslim.

Skuad Bosnia, yang dipimpin oleh Edin Dzeko, bahkan memiliki jumlah pemain Muslim yang lebih banyak lagi. Di Belgia ada Marouane Fellaini dan Moussa Dembele. Begitu pun di Swiss ada Xherdan Shaqiri dan Jerman ada Mesut Ozil.

Aljazair, Republik Islam Iran, dan Bosnia Herzegovina adalah negara-negara Muslim yang tim sepak bola internasionalnya akan hadir di Piala Dunia FIFA 2014.

Kabar baik bagi mereka yang memutuskan untuk tetap menjalankan puasa di Piala Dunia adalah fakta bahwa Rio de Janeiro memiliki waktu siang hari yang terhitung lebih pendek. Yakni, dari Subuh hingga matahari tenggelam hanya berdurasi 11 jam, bandingkan dengan belahan dunia lain di mana lama puasa mencapai 17-18 jam.

Ujian

Meski beberapa pesepak bola Muslim meminta izin untuk makan dan minum selama bulan Ramadhan, namun, ada juga yang memilih untuk tetap menjalankan puasa tersebut sembari menjalani pertandingan, termasuk di antaranya Kolo Toure.

“Anda pasti membutuhkan kedisiplinan. Bagi saya, lima hari pertama sulit tapi setelah itu, tubuh hanya butuh beradaptasi dan Anda akan merasa benar-benar bahagia,” kata Toure dalam pidato yang diberikan tahun lalu dan dikutip oleh Daily Mail.

“Anda membersihkan tubuh Anda dengan baik dan Anda akan merasa lebih kuat setelah Ramadhan. Saya pikir itu sesuatu yang luar biasa bahwa bagaimana Ramadhan bisa membuat Anda menjadi sangat kuat.

“Saya sudah melakukan observasi Ramadhan selama bertahun-tahun saya bermain di sepakbola. Ini sangat penting bahwa Anda makan dengan baik. Sangat penting bahwa Anda makan makanan yang tepat karena berat badan Anda bisa bertambah atau malah kehilangan berat badan Anda.

“Itu sebabnya Anda perlu minum dengan sangat baik. Anda juga perlu menyadari apa yang Anda lakukan, karena tubuh Anda kehilangan beberapa hal. Dengan berkonsultasi pada dokter dan semua orang di klub, kami mencoba untuk tetap bekerja. Mereka memberi saya hal-hal yang dapat saya lakukan untuk membantu saya merasa lebih baik,” tambah bintang Muslim itu. [LS]

 

Sumber: OnIslam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *