Satu Islam Untuk Semua

Monday, 14 September 2015

Dianggap Lalai dan Teledor, Raja Saudi Janjikan Investigasi Penuh


crane-robot

Di tengah banjir kritik atas kelalaian Riyadh melindungi keselamatan jamaah haji, Raja Arab Saudi, Salman bib Abdulaziz Al Saud, Sabtu (12/9), memerintahkan penyelidikan penuh atas robohnya mesin derek atau crane yang menewaskan 107 orang jamaah haji dan melukai 238 orang lainnya.

“Kami akan menyelidiki semua penyebabnya dan mengumumkan hasilnya ke publik,” katanya lepas meninjau area tewasnya ratusan orang jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Otoritas Saudi menyatakan sebuah mesin derek raksasa ambruk pada Jumat (11/9) sore ketika Makkah dilanda badai kencang dan hujan lebat.

“Mesin derek itu roboh di dekat Pintu al-Salam pada bagian atas area al-Masaa dan menyebabkan robohnya sebagian kecil al-Masaa dan bagian lain al-Mataf, area jembatan yang mengelilingi Ka’bah,” kata Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi Letnan Sulayman bin Abdullah al-Amr kepada televisi Arab Saudi.

Mesin itu merupakan satu dari sederet mesin crane yang menjulur ke angkasa di sekitar Masjidil Haram untuk proyek perluasan dan renovasi masjid suci tersebut.

Setelah insiden itu, seperti dilansir kantor berita Antara, Masjidil Haram sempat ditutup.

Berita cuaca menyebutkan, terjadi perubahan cuaca ekstrem dari panas terik dengan suhu mencapai 40 derajat celcius menjadi hujan lebat dan angin kencang, Hujan ini membuat langit gelap.

Kantor Berita Arab Saudi, SPA, melaporkan tercatat 909.604 jamaah haji sudah tiba di Arab Saudi pada hari insiden tersebut.

Irfan al-Alawi, pendiri Lembaga Penelitian Warisan Islam yang bermarkas di Makkah, menyatakan otoritas Arab Saudi lalai karena menempatkan deretan mesin derek menghadap dan berada di atas Masjidil Haram.

“Mereka tidak peduli soal warisan serta tidak peduli soal keselamatan dan kesehatan,” kata Alawi kepada AFP. Dia merupakan pengkritik keras atas proyek renovasi di kompleks Masjidil Haram.

Otoritas Arab Saudi tengah memperluas kompleks Masjidil Haram agar bisa menampung lebih banyak jamaah haji. Kompleks Masjidil Haram diperluas hingga 400.000 meter persegi agar bisa menampung 2,2 juta anggota jemaah.

Namun, pemugaran Masjidil Haram ini menuai kritik karena dinilai berlebihan dan berujung hancurnya situs-situs bersejarah Islam.

Sejumlah media mengabarkan suasana Masjidil Haram kembali normal. Jamaah haji seperti tak terpengaruh dengan horor pada Jumat sore. Dilaporkan pula kalau banyak jamaah yang berhenti di area kecelakaan sekadar untuk memotret bangunan mesjid yang roboh.

Zainab/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *