Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 06 September 2014

Di Sudut Mata Fadel dan Dina


ISLAM INDONESIA – Di masa yang mungkin tak jauh lagi, piranti Wi-Fi di handphone Anda bisa punya kegunaan ganda – selain untuk berinternet. Ingat Superman? Superhero Hollywood yang bisa ‘menelanjangi’ isi rumah orang dari kejauhan? Lupakan dia. Dengan teknologi Wi-Vi – ciptaan Fadel Adil, peneliti 25 tahun asal Lebanon, bersama dosennya, Dina Katabi, seorang professor wireless asal Suriah, di Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat – Anda juga bisa punya penglihatan setajam mesin X-ray – dan ini nyata. Modalnya? Ya, sinyal Wi-Fi di handphone Anda sendiri.

 “Selama bertahun-tahun manusia mengkhayalkan penglihatan X-ray dan bermain-main dengan khayalan itu dalam buku-buku komik dan film-film fiksi sains,” kata Fedel, jebolan American University of Beirut, saat memperkenalkan hasil risetnya bersama Dina dalam sebuah jurnal pada Juni 2013.

Prinsip kerja Wi-Vi, singkatan ‘Wi-Fi Vision’, adalah menangkap kembali sinyal Wi-Fi yang memantul dari objek yang bergerak di balik tembok. “Mirip citra tangkapan radar dan sonar,” kata Fadel. Tantangannya, ada pada kejelian piranti Wi-Vi membedakan sinyal Wi-Fi yang memantul dari objek statik, seperti tembok, dan sinyal yang terpancar dari tubuh manusia yang bergerak. “Tubuh manusia seperti susunan antenna,” katanya.

Temuan Fadel menghadirkan terobosan baru. Teknologi serupa sebelumnya terbatas di lingkungan militer. Piranti pengindra militer bekerja di frekuensi 2 Ghz, memerlukan daya yang besar dan gugus antenna 2,4 meter. Kontras dengan piranti rancangan Fadel yang praktis dan bermodalkan sinyal Wi-Fi di telepon seluler.
Saat ini, Wi-Vi masih dalam fase pengembangan teknologi. Di level yang sekarang, kata Dina (40), piranti Wi-Vi hanya bisa memperlihatkan gerak manusia dalam bentuk ‘gumpalan titik’ yang dinamis. “Tapi di masa datang Wi-Vi bisa menghasilkan gambar resolusi tinggi atas sosok di balik tembok.”

 

Bila benar, ini bisa mendatangkan manfaat bejibun. Fadel, bersama Ayah Bdeir ikut masuk dalam daftar penerima penghargaan ‘35 innovators under 35’ versi MIT, punya daftarnya: “Anda dapat melacak gerakan seseorang. Anda bisa memonitor detak jantung dan nafas banyak orang. Para pedagang yang ingin mengetahui pergerakan pembelinya bisa mengetahui ketika seseorang mengambil sebuah produk, melihatnya, dan menaruhnya kembali. Polisi bisa melacak apakah ada seseorang di balik tembok. Dan satu lagi yang selalu kita pikirkan: bisakah Anda mengetahui detak jantung janin dalam rahim seorang ibu tanpa menyentuh tubuhnya sama sekali?”
Hari-hari Superman telah berbilang dan mungkin bakal hilang ditelan sejarah saat Fadel Abid dan Dina Kataib rampung menyempurnakan teknologi Wi-Vi. *** (Bahesyti/Islam Indonesia)

(Bahesyti/Islam Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *